Taliban Berharap Trump Menang Pilpres AS
Minggu, 11 Oktober 2020 - 07:50 WIB
KABUL - Sebuah harapan agar Donald Trump kembali terpilih sebagai presiden dalam pemilu presiden Amerika Serikat (AS) datang dari kelompok yang tidak biasa, Taliban .
"Kami berharap dia akan memenangkan pemilihan dan mengakhiri kehadiran militer AS di Afghanistan," ujar juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, seperti dilansir dari CBS News, Minggu (11/10/2020).
Kelompok militan itu juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang pertarungan Trump dengan virus Corona.
"Ketika kami mendengar tentang Trump positif Covid-19, kami mengkhawatirkan kesehatannya, tetapi tampaknya dia semakin membaik," kata pemimpin senior Taliban lainnya.
Taliban mencatat bahwa mereka sangat menghargai kredo "Amerika yang pertama" dari Trump.
"Itu adalah slogan Trump sejak awal bahwa mereka bukan polisi dunia dan tidak menginginkan satu bendera dan lagu kebangsaan untuk dunia, tetapi prioritas mereka adalah Amerika," kata Mujahid.
Anggota senior Taliban lainnya memuji kejujuran presiden.
"Sejujurnya, Trump jauh lebih jujur kepada kami daripada yang kami kira, bahkan kami tercengang dengan tawarannya untuk bertemu dengan Taliban di Camp David."
Pada 2019, Presiden Trump mengungkapkan bahwa dia telah mengundang Taliban untuk pembicaraan damai di Camp David - beberapa hari sebelum peringatan serangan teroris 9/11. Dia mengatakan dia membatalkan rencananya setelah Taliban membunuh seorang tentara AS.
"Kami berharap dia akan memenangkan pemilihan dan mengakhiri kehadiran militer AS di Afghanistan," ujar juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, seperti dilansir dari CBS News, Minggu (11/10/2020).
Kelompok militan itu juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang pertarungan Trump dengan virus Corona.
"Ketika kami mendengar tentang Trump positif Covid-19, kami mengkhawatirkan kesehatannya, tetapi tampaknya dia semakin membaik," kata pemimpin senior Taliban lainnya.
Taliban mencatat bahwa mereka sangat menghargai kredo "Amerika yang pertama" dari Trump.
"Itu adalah slogan Trump sejak awal bahwa mereka bukan polisi dunia dan tidak menginginkan satu bendera dan lagu kebangsaan untuk dunia, tetapi prioritas mereka adalah Amerika," kata Mujahid.
Anggota senior Taliban lainnya memuji kejujuran presiden.
"Sejujurnya, Trump jauh lebih jujur kepada kami daripada yang kami kira, bahkan kami tercengang dengan tawarannya untuk bertemu dengan Taliban di Camp David."
Pada 2019, Presiden Trump mengungkapkan bahwa dia telah mengundang Taliban untuk pembicaraan damai di Camp David - beberapa hari sebelum peringatan serangan teroris 9/11. Dia mengatakan dia membatalkan rencananya setelah Taliban membunuh seorang tentara AS.
tulis komentar anda