Korea Utara Pamerkan Rudal Balistik Antar Benua 'Monster'
Minggu, 11 Oktober 2020 - 07:26 WIB
Ketika Hwasong-15 diuji pada 2017, Pyongyang mengatakan rudal itu mampu membawa hulu ledak nuklir super-berat. Analis mengatakan pada saat itu diperkirakan akan mencapai sebagian besar daratan Amerika Serikat (AS).
Jadi senjata yang lebih besar secara teori akan memungkinkan Korea Utara menempatkan lebih banyak hulu ledak di atas daratan Amerika Serikat dengan satu peluncuran roket.
Sebelum parade, para analis bertanya-tanya apakah Korea Utara akan meluncurkan rudal balistik berbahan bakar padat selama upacara.(Baca juga: Kim Jong-un Diperkirakan Pamer Persenjataan Nuklir Korut Hari Ini )
Rudal berbahan bakar padat menawarkan keunggulan dibandingkan rudal berbahan bakar cair karena dapat bergerak tanpa truk bahan bakar yang menyertainya. Ini berarti mereka dapat diluncurkan lebih cepat dan lebih mudah disembunyikan dari satelit mata-mata.
Sebelumnya berbicara di depan tank dan peluncur rudal, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memuji militer negaranya dan mengatakan bahwa persentaan itu ada di sana untuk membela rakyat.
"Kami akan terus memperkuat pencegahan perang sebagai alat pertahanan diri," kata Kim.
"Pencegahan perang kami tidak akan pernah disalahgunakan atau digunakan secara preemptif, yang akan berkontribusi untuk melindungi kedaulatan dan kelangsungan hidup negara dan mengejar perdamaian regional," imbuhnya.
"Namun, jika ada yang melukai keselamatan nasional atau mengancam akan menggunakan kekuatan militer terhadap kami, saya akan terlebih dahulu mengerahkan semua kekuatan ofensif terkuat kami untuk menghukum mereka," tegas Kim.(Baca juga: Kim Jong-un Bersumpah Senjata Nuklir Hanya untuk Pertahanan )
Kim Jong-un juga tampak seperti meneteskan air mata saat ia berterima kasih kepada orang-orangnya dan pasukan militer atas upaya mereka dalam pekerjaan pemulihan kerusakan banjir baru-baru ini dan dalam memerangi virus Corona, yang telah menewaskan lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia tetapi tidak ada satu pun korban dari Korea Utara di dalamnya.
"Saya berterima kasih kepada mereka atas kesehatan mereka yang baik tanpa satupun dari mereka menjadi korban virus ganas itu," kata Kim Jong-un.
Jadi senjata yang lebih besar secara teori akan memungkinkan Korea Utara menempatkan lebih banyak hulu ledak di atas daratan Amerika Serikat dengan satu peluncuran roket.
Sebelum parade, para analis bertanya-tanya apakah Korea Utara akan meluncurkan rudal balistik berbahan bakar padat selama upacara.(Baca juga: Kim Jong-un Diperkirakan Pamer Persenjataan Nuklir Korut Hari Ini )
Rudal berbahan bakar padat menawarkan keunggulan dibandingkan rudal berbahan bakar cair karena dapat bergerak tanpa truk bahan bakar yang menyertainya. Ini berarti mereka dapat diluncurkan lebih cepat dan lebih mudah disembunyikan dari satelit mata-mata.
Sebelumnya berbicara di depan tank dan peluncur rudal, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memuji militer negaranya dan mengatakan bahwa persentaan itu ada di sana untuk membela rakyat.
"Kami akan terus memperkuat pencegahan perang sebagai alat pertahanan diri," kata Kim.
"Pencegahan perang kami tidak akan pernah disalahgunakan atau digunakan secara preemptif, yang akan berkontribusi untuk melindungi kedaulatan dan kelangsungan hidup negara dan mengejar perdamaian regional," imbuhnya.
"Namun, jika ada yang melukai keselamatan nasional atau mengancam akan menggunakan kekuatan militer terhadap kami, saya akan terlebih dahulu mengerahkan semua kekuatan ofensif terkuat kami untuk menghukum mereka," tegas Kim.(Baca juga: Kim Jong-un Bersumpah Senjata Nuklir Hanya untuk Pertahanan )
Kim Jong-un juga tampak seperti meneteskan air mata saat ia berterima kasih kepada orang-orangnya dan pasukan militer atas upaya mereka dalam pekerjaan pemulihan kerusakan banjir baru-baru ini dan dalam memerangi virus Corona, yang telah menewaskan lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia tetapi tidak ada satu pun korban dari Korea Utara di dalamnya.
"Saya berterima kasih kepada mereka atas kesehatan mereka yang baik tanpa satupun dari mereka menjadi korban virus ganas itu," kata Kim Jong-un.
tulis komentar anda