Unik, Meski Tak Punya Lautan Negara-negara Ini Memiliki Angkatan Laut
Minggu, 11 Oktober 2020 - 05:30 WIB
SEBAGIAN besar wilayah bumi terdiri dari lautan. Hal ini membuat banyak negara memiliki wilayah yang tidak hanya daratan, tetapi juga lautan. Untuk menjaga kedaulatan wilayah khususnya negara yang memiliki wilayah laut, banyak negara lazim diperkuat angkatan laut dalam tubuh militer selain juga tentunya armada angkatan darat. (Lihat grafis: Deretan Senjata KRI Fatahillah 361 yang Mampu Melawan SU-27/Su-30)
Uniknya ada sejumlah negara yang meskipun wilayahnya terkurung daratan alias tanpa lautan namun tetap memiliki aramada Angkatan laut. Negara mana saja? (Baca juga: 8 Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Empat dari Asia)
1. Laos
Dikutip dari globalsecurity.org, angkatan laut dari negara yang terletak di Asia Tenggara ini diberi nama Lao People's Navy (LPN) atau Angkatan Laut Rakyat Laos. Pasukan ini ada sejak 1975 dan merupakan sisa-sisa angkatan laut yang dimiliki Kerajaan Laos.
Pada 1994 pasukan ini memiliki kekuatan personel sekitar 500 anggota. Mereka bertugas menjaga keamanan sungai, saluran air di pedalaman, merawat kapal, dan mengawasi pergerakan pasukan lawan dari tempat-tempat tertentu, salah satunya di seberang Sungai Mekong.
LPN hanya memiliki kapal patroli sungai tidak lebih dari 50 unit. Hingga tahun 2000-an, tidak ada perubahan signifikan terkait pasukan ini. (Baca juga: 5 Angkatan Udara Paling Digdaya di Dunia, Negara Mana Saja?)
2. Azerbaijan
Angkatan Laut Azerbaijan berdiri pada Agustus 1919 setelah pasukan Inggris meninggalkan negara tersebut. Di masa awal pembentukannya, angkatan laut ini hanya memiliki dua perwira tinggi. Namun perlahan, kekuatan personel juga perlengkapan lapangan angkatan bersenjata ini berkembang seiring berjalannya waktu.
Mereka memiliki kapal perang, kapal uap bersenjata, kapal operasi, dan kapal untuk akomodasi transportasi. Tidak memiliki lautan, wilayah gerilya angkatan laut ini adalah di Laut Kaspia, wilayah perairan luas yang dikelilingi sejumlah negara, tetapi tidak terhubung secara langsung dengan lautan lepas. (Baca juga: Perang Rudal Semakin Liar dalam Konflik Armenia vs Azerbaijan)
3. Paraguay
Pasukan angkatan laut Paraguay , pertama kali dibentuk di bawah Francia yang memelihara armada sebelas kapal. Lalu di bawah Presiden Lespezes, angkatan laut ini diperluas mencakup batalion laut dan artileri angkatan laut.
Semuanya pernah terlibat dalam penyerangan di salah satu pertempuran laut terbesar di dunia yang pada akhirnya memaksa mereka kembali dengan pasukan yang hampir hancur total. Pada akhir 1988, personelnya mencapai 3.150 orang yang sepertiga di antaranya merupakan wajib militer. (Baca juga: Bedah Pekerjaan Rumah Program Tol Laut, Pak Menhub Tolong Pikirkan Muatan Balik)
Dengan 6 kapal pertahanan sungai, 7 kapal patroli, 3 kapal amfibi, dan sejumlah unit pendukung lain, angkatan laut ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan alat bantu navigasi dan menjaga penyeberangan sungai besar. Pangkalan utama angkatan ini terletak di ibu kota, Puerto Sanjon, termasuk sebuah galangan kapal dan gudang senjata angkatan laut.
4. Uganda
Negara yang terletak di Afrika Timur ini tidak memiliki lautan, tetapi sebagian wilayahnya adalah perairan yang datang dari Danau Victoria. Di danau inilah angkatan laut Uganda yang merupakan bagian dari The Uganda People's Defence Force (UPDV) ditugaskan.
Pasukan ini bertanggung jawab untuk wilayah danau yang masih merupakan bagian dari negara. Salah satunya mengawasi dan menangani jika terjadi kasus pencurian ikan di sana. (Baca juga: 219 Tahanan Kabur dari Penjara di Uganda, Beberapa Bawa AK-47)
5. Bolivia
Sejak terbentuk kurang lebih 140 tahun lamanya, anggota angkatan laut Bolivia tidak bisa beroperasi di lautan. Sebelumnya, Bolivia masih memiliki garis pantai setidaknya sepanjang 240 kilometer. Namun, sejak 1884, pantai tersebut hilang akibat adanya Perang Pasifik. (Baca juga: Siarkan Langsung Menit-menit Akhir Ajal Pasien Covid-19, TV Bolivia Dihujat)
Akibatnya, angkatan laut mereka tidak lagi bisa mengarungi lautan dan sebagai gantinya mereka hanya ditugaskan di wilayah perairan darat seperti sungai dan danau yang ada di wilayah negaranya. Pada 1963, pemerintah setempat mendirikan Armada Bolivia yang kemudian diubah menjadi Angkatan Laut Bolivia pada 1966.
6. Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah memiliki jumlah angkatan laut kecil. Ini disebut Batalion Kedua Pasukan Darat dan berpatroli di Sungai Ubangi. Bahkan, staf wilayah di Bouali dipindahkan ke Kota Mongoumba, yang terletak di dekat sungai.
Kota ini sebelumnya telah dijarah oleh pasukan dari MLC, yang telah melintasi perbatasan. Pasukan patroli sungai ini memiliki sekitar seratus personel dan mengoperasikan tujuh kapal patroli. (Lihat grafis: Iran, Turki, dan Qatar Bisa Lawan Blok Israel-Teluk)
7. Rwanda
Rwanda memiliki patroli Angkatan Laut kecil di Danau Kivu yang terletak antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo. Rwanda terlibat dalam Perang Kongo Kedua, yang dimulai pada Agustus 1998 di Republik Demokratik Kongo (sebelumnya disebut Zaire), dan secara resmi berakhir pada Juli 2003 ketika Pemerintah Transisi Republik Demokratik Kongo berkuasa. (Lihat grafis: Film The Social Dilemma Membuat Facebook Tersinggung)
8. Serbia
Setelah perpecahan dengan Montenegro, Serbia menjadi negara yang terkurung daratan. Montenegro, yang wilayahnya terletak di tepi Laut Adriatik, telah mewarisi hampir semua komponen angkatan laut dari bekas persatuan. Namun Serbia tidak dibiarkan tanpa properti angkatan laut sama sekali.
Serbia mewarisi armada patroli sungai dan kapal serbu yang beroperasi di Sungai Danube. Saat ini Armada Sungai dari Angkatan Bersenjata Serbia berfungsi sebagai angkatan laut nyata, dengan semua pangkat dan posisi angkatan laut yang jauh lebih besar dan kompleks. (Baca juga: Pelayaran Sungai Tersibuk di Dunia)
9. Kazakhstan
Seperti halnya dengan Azerbaijan, negara ini juga memiliki Angkatan Laut yang beroperasi di Laut Kaspia. Angkatan Laut ini berdiri secara resmi pada 2003. Hingga hari ini jumlah personel Angkatan Laut dari negara ini mencapai 3.000 orang. (Baca juga: Islam Akan Jadi Juara Dunia dengan Jalannya Sendiri seperti GGG)
Armada Angkatan Laut Kazakhstan berjaga-jaga di sepanjang Laut Kaspia agar tak ada penyusup masuk lewat perairan. Saat ini Kazakhstan memiliki satu kapal dengan senjata misi. Untuk memperkuat wilayah lautan, Kazakhstan juga memiliki dua jet tempur Sukhoi Su-27 yang merupakan pesawat jet tempur buatan Rusia.
Sumber: Globalfirepower/www.businessinsider.com
Uniknya ada sejumlah negara yang meskipun wilayahnya terkurung daratan alias tanpa lautan namun tetap memiliki aramada Angkatan laut. Negara mana saja? (Baca juga: 8 Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Empat dari Asia)
1. Laos
Dikutip dari globalsecurity.org, angkatan laut dari negara yang terletak di Asia Tenggara ini diberi nama Lao People's Navy (LPN) atau Angkatan Laut Rakyat Laos. Pasukan ini ada sejak 1975 dan merupakan sisa-sisa angkatan laut yang dimiliki Kerajaan Laos.
Pada 1994 pasukan ini memiliki kekuatan personel sekitar 500 anggota. Mereka bertugas menjaga keamanan sungai, saluran air di pedalaman, merawat kapal, dan mengawasi pergerakan pasukan lawan dari tempat-tempat tertentu, salah satunya di seberang Sungai Mekong.
LPN hanya memiliki kapal patroli sungai tidak lebih dari 50 unit. Hingga tahun 2000-an, tidak ada perubahan signifikan terkait pasukan ini. (Baca juga: 5 Angkatan Udara Paling Digdaya di Dunia, Negara Mana Saja?)
2. Azerbaijan
Angkatan Laut Azerbaijan berdiri pada Agustus 1919 setelah pasukan Inggris meninggalkan negara tersebut. Di masa awal pembentukannya, angkatan laut ini hanya memiliki dua perwira tinggi. Namun perlahan, kekuatan personel juga perlengkapan lapangan angkatan bersenjata ini berkembang seiring berjalannya waktu.
Mereka memiliki kapal perang, kapal uap bersenjata, kapal operasi, dan kapal untuk akomodasi transportasi. Tidak memiliki lautan, wilayah gerilya angkatan laut ini adalah di Laut Kaspia, wilayah perairan luas yang dikelilingi sejumlah negara, tetapi tidak terhubung secara langsung dengan lautan lepas. (Baca juga: Perang Rudal Semakin Liar dalam Konflik Armenia vs Azerbaijan)
3. Paraguay
Pasukan angkatan laut Paraguay , pertama kali dibentuk di bawah Francia yang memelihara armada sebelas kapal. Lalu di bawah Presiden Lespezes, angkatan laut ini diperluas mencakup batalion laut dan artileri angkatan laut.
Semuanya pernah terlibat dalam penyerangan di salah satu pertempuran laut terbesar di dunia yang pada akhirnya memaksa mereka kembali dengan pasukan yang hampir hancur total. Pada akhir 1988, personelnya mencapai 3.150 orang yang sepertiga di antaranya merupakan wajib militer. (Baca juga: Bedah Pekerjaan Rumah Program Tol Laut, Pak Menhub Tolong Pikirkan Muatan Balik)
Dengan 6 kapal pertahanan sungai, 7 kapal patroli, 3 kapal amfibi, dan sejumlah unit pendukung lain, angkatan laut ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan alat bantu navigasi dan menjaga penyeberangan sungai besar. Pangkalan utama angkatan ini terletak di ibu kota, Puerto Sanjon, termasuk sebuah galangan kapal dan gudang senjata angkatan laut.
4. Uganda
Negara yang terletak di Afrika Timur ini tidak memiliki lautan, tetapi sebagian wilayahnya adalah perairan yang datang dari Danau Victoria. Di danau inilah angkatan laut Uganda yang merupakan bagian dari The Uganda People's Defence Force (UPDV) ditugaskan.
Pasukan ini bertanggung jawab untuk wilayah danau yang masih merupakan bagian dari negara. Salah satunya mengawasi dan menangani jika terjadi kasus pencurian ikan di sana. (Baca juga: 219 Tahanan Kabur dari Penjara di Uganda, Beberapa Bawa AK-47)
5. Bolivia
Sejak terbentuk kurang lebih 140 tahun lamanya, anggota angkatan laut Bolivia tidak bisa beroperasi di lautan. Sebelumnya, Bolivia masih memiliki garis pantai setidaknya sepanjang 240 kilometer. Namun, sejak 1884, pantai tersebut hilang akibat adanya Perang Pasifik. (Baca juga: Siarkan Langsung Menit-menit Akhir Ajal Pasien Covid-19, TV Bolivia Dihujat)
Akibatnya, angkatan laut mereka tidak lagi bisa mengarungi lautan dan sebagai gantinya mereka hanya ditugaskan di wilayah perairan darat seperti sungai dan danau yang ada di wilayah negaranya. Pada 1963, pemerintah setempat mendirikan Armada Bolivia yang kemudian diubah menjadi Angkatan Laut Bolivia pada 1966.
6. Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah memiliki jumlah angkatan laut kecil. Ini disebut Batalion Kedua Pasukan Darat dan berpatroli di Sungai Ubangi. Bahkan, staf wilayah di Bouali dipindahkan ke Kota Mongoumba, yang terletak di dekat sungai.
Kota ini sebelumnya telah dijarah oleh pasukan dari MLC, yang telah melintasi perbatasan. Pasukan patroli sungai ini memiliki sekitar seratus personel dan mengoperasikan tujuh kapal patroli. (Lihat grafis: Iran, Turki, dan Qatar Bisa Lawan Blok Israel-Teluk)
7. Rwanda
Rwanda memiliki patroli Angkatan Laut kecil di Danau Kivu yang terletak antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo. Rwanda terlibat dalam Perang Kongo Kedua, yang dimulai pada Agustus 1998 di Republik Demokratik Kongo (sebelumnya disebut Zaire), dan secara resmi berakhir pada Juli 2003 ketika Pemerintah Transisi Republik Demokratik Kongo berkuasa. (Lihat grafis: Film The Social Dilemma Membuat Facebook Tersinggung)
8. Serbia
Setelah perpecahan dengan Montenegro, Serbia menjadi negara yang terkurung daratan. Montenegro, yang wilayahnya terletak di tepi Laut Adriatik, telah mewarisi hampir semua komponen angkatan laut dari bekas persatuan. Namun Serbia tidak dibiarkan tanpa properti angkatan laut sama sekali.
Serbia mewarisi armada patroli sungai dan kapal serbu yang beroperasi di Sungai Danube. Saat ini Armada Sungai dari Angkatan Bersenjata Serbia berfungsi sebagai angkatan laut nyata, dengan semua pangkat dan posisi angkatan laut yang jauh lebih besar dan kompleks. (Baca juga: Pelayaran Sungai Tersibuk di Dunia)
9. Kazakhstan
Seperti halnya dengan Azerbaijan, negara ini juga memiliki Angkatan Laut yang beroperasi di Laut Kaspia. Angkatan Laut ini berdiri secara resmi pada 2003. Hingga hari ini jumlah personel Angkatan Laut dari negara ini mencapai 3.000 orang. (Baca juga: Islam Akan Jadi Juara Dunia dengan Jalannya Sendiri seperti GGG)
Armada Angkatan Laut Kazakhstan berjaga-jaga di sepanjang Laut Kaspia agar tak ada penyusup masuk lewat perairan. Saat ini Kazakhstan memiliki satu kapal dengan senjata misi. Untuk memperkuat wilayah lautan, Kazakhstan juga memiliki dua jet tempur Sukhoi Su-27 yang merupakan pesawat jet tempur buatan Rusia.
Sumber: Globalfirepower/www.businessinsider.com
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda