219 Tahanan Kabur dari Penjara di Uganda, Beberapa Bawa AK-47
loading...
A
A
A
KAMPALA - Para tahanan di penjara Uganda berhasil melawan para penjaga yang jumlahnya lebih sedikit. Sebanyak 219 tahanan pun kabur dengan membawa sekitar 15 pucuk senjata api.
Dua tahanan ditembak mati saat aparat keamanan memburu mereka yang kabur. ”Para tahanan itu kabur dari penjara di Karamoja, kawasan terpencil di timur laut Uganda , pada Rabu (16/9),” ungkap juru bicara militer Uganda Brigadir Flavia Byekwaso.
Sebelum kabur, mereka membobol gudang senjata dan mencuri 15 senapan AK-47, 20 magazin dan amunisi lainnya. “Ini kabur massal oleh para penjahat kelas kakap. Mereka termasuk para pembunuh, perampok dan pemerkosa,” ujar Byekwaso.
Operasi perburuan segera digelar untuk menangkap kembali para penjahat itu dan dua narapidana telah tewas dalam perburuan. Saat ini baru dua orang yang dapat ditangkap lagi.
“Fakta bahwa mereka memiliki beberapa senjata api dan hari menjelang malam membuat perburuan lebih sulit,” kata dia.
“Mereka sudah satu malam penuh untuk menghilang dan bersembunyi, ini mempersulit upaya kam itapi kita harus mendapatkan mereka,” papar dia.
Ini menjadi pelarian ketiga para tahanan dari penjara di Uganda sejak wabah virus corona pada Maret. Kekhawatiran penyebaran virus corona di penjara membuat para tahanan berupaya kabur dari penjara.
Ada sekitar tiga kasus virus corona dilaporkan di penjara-penjara Uganda. Total jumlah tahanan di Uganda bertambah 10% menjadi 65.000 orang dalam lima bulan hingga Agustus. (Baca Juga: Biden Kalahkan Trump dengan Selisih 9%, Pemilih Soroti Covid-19)
Peningkatan ini karena banyak orang yang melanggar berbagai kebijakan pengetatan virus corona seperti jam malam dan pembatasan perjalanan. (Baca Infografis: Partai Komunis China : Kami Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
Karamoja merupakan wilayah pegunungan di perbatasan Uganda dan Kenya yang kaya sumber daya tambang. Banyak para penambang yang mencari mineral dan logam berharga seperti emas. (Lihat Video: Longsor 18 meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
Dua tahanan ditembak mati saat aparat keamanan memburu mereka yang kabur. ”Para tahanan itu kabur dari penjara di Karamoja, kawasan terpencil di timur laut Uganda , pada Rabu (16/9),” ungkap juru bicara militer Uganda Brigadir Flavia Byekwaso.
Sebelum kabur, mereka membobol gudang senjata dan mencuri 15 senapan AK-47, 20 magazin dan amunisi lainnya. “Ini kabur massal oleh para penjahat kelas kakap. Mereka termasuk para pembunuh, perampok dan pemerkosa,” ujar Byekwaso.
Operasi perburuan segera digelar untuk menangkap kembali para penjahat itu dan dua narapidana telah tewas dalam perburuan. Saat ini baru dua orang yang dapat ditangkap lagi.
“Fakta bahwa mereka memiliki beberapa senjata api dan hari menjelang malam membuat perburuan lebih sulit,” kata dia.
“Mereka sudah satu malam penuh untuk menghilang dan bersembunyi, ini mempersulit upaya kam itapi kita harus mendapatkan mereka,” papar dia.
Ini menjadi pelarian ketiga para tahanan dari penjara di Uganda sejak wabah virus corona pada Maret. Kekhawatiran penyebaran virus corona di penjara membuat para tahanan berupaya kabur dari penjara.
Ada sekitar tiga kasus virus corona dilaporkan di penjara-penjara Uganda. Total jumlah tahanan di Uganda bertambah 10% menjadi 65.000 orang dalam lima bulan hingga Agustus. (Baca Juga: Biden Kalahkan Trump dengan Selisih 9%, Pemilih Soroti Covid-19)
Peningkatan ini karena banyak orang yang melanggar berbagai kebijakan pengetatan virus corona seperti jam malam dan pembatasan perjalanan. (Baca Infografis: Partai Komunis China : Kami Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
Karamoja merupakan wilayah pegunungan di perbatasan Uganda dan Kenya yang kaya sumber daya tambang. Banyak para penambang yang mencari mineral dan logam berharga seperti emas. (Lihat Video: Longsor 18 meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
(sya)