10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Minggu, 04 Oktober 2020 - 05:55 WIB
Jumlah korban : 544 kru pesawat tewas (Inggris-Kanada), 2.698 kru pesawat tewas, 967 ditawan (Jerman, Italia)

Pertempuran Britania adalah pertempuran antara Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) dengan RAF (Angkatan udara Inggris) pada 1940-41. Pertempuran ini dilatari oleh upaya Jerman membom daratan Inggris dari udara. Upaya ini dicegah oleh RAF yang mengirim pesawat-pesawat tempurnya untuk menghadang skuadron pesawat pengebom Jerman.

Inggris sadar bila udara Inggris sampai dikuasai Jerman, maka akan sangat mudah bagi Jerman untuk menginvasi Inggris melalui Operasi Singa Laut. Pada pertempuran ini Luftwaffe mengerahkan 1.200 pesawat pengebom maupun pemburu yang terdiri dari jenis Heinkel-111 H (Pembom medium), Junkers JU (Pembom cepat), Do-17Z (Pembom ringan), Messerschmitt Bf-109 (pemburu) dan Junkers Ju-87 Stuka (pembom tukik). Sedangkan RAF mengerahkan 650 pesawat pemburunya terdiri dari Spitfire, Hawker Hurricane, dan Bristol Beufighter. (Baca juga: Review Film Darkest Hour)

10. Pertempuran Kursk



Pihak yang terlibat : Jerman Vs Uni Soviet


Jumlah korban : 50.000 tewas atau 134.000 terluka (Jerman), 254.470 tewas dan 608.833 terluka (Uni Soviet)

Pertempuran Kursk adalah pertempuran di Perang Dunia (PD II) antara pasukan Jerman dan Uni Soviet di Front Timur dekat Kurs (450 kilometer atau 280 mil barat daya Moskow) selama bulan Juli dan Agustus 1943. Pada 15 Juli 1943 - hari pertama Pertempuran Kursk - Soviet kehilangan lebih dari 250 pesawat dalam pertempuran, sekitar setengahnya adalah Sturmovik. (Lihat grafis: Burevestnik : Rudal Jelajah Nuklir Rusia dengan Jangkauan Global)

Sedangkan angkatan udara Jerman (Luftwaffe) ada sekitar 75 pesawatnya yang ditembak jatuh. Soviet menguasai udara selama Pertempuran Kursk. Namun hal itu harus dbayar mahal. Menurut catatan pihak Soviet, sekitar 1.200 pesawatnya hilang selama pertempuran sementara Jerman kalah jauh lebih sedikit. Jerman akhirnya kalah di pertempuran Kursk.

Sumber: www.toptenz.net
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More