Islamofobia Meningkat, PM Pakistan Tuntut PBB Bertindak

Sabtu, 26 September 2020 - 15:09 WIB
PM Pakistan Imran Khan. Foto/Lowyinstitute
ISLAMABAD - Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan mendesak PBB untuk secara universal melarang apa yang disebut meningkatnya Islamofobia di banyak negara, termasuk negara tetangga India.

Dalam pidatonya yang direkam sebelumnya kepada Sidang Umum PBB , pemimpin Pakistan itu mengecam publikasi baru kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo, sebuah mingguan satir Prancis.

"Muslim terus menjadi sasaran impunitas di banyak negara," kata Khan seperti dilansir dari VOA, Sabtu (26/9/2020).

Dia menambahkan bahwa tren kebencian dan kekerasan agama yang meningkat atas nama kebebasan berbicara telah menonjolkan Islamofobia.(Baca juga: Majalah Charlie Hebdo Terbitkan Ulang Kartun Nabi Muhammad )



"Kami menekankan bahwa provokasi yang disengaja dan hasutan untuk membenci dan kekerasan harus dilarang secara universal," Khan menekankan.

“Majelis ini harus mendeklarasikan 'Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia' dan membangun koalisi untuk melawan momok ini,” cetusnya.

Dalam kesempatan itu Khan kembali menyerang pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri India Narendra Modi karena diduga mengubah negara itu menjadi negara sponsor kebencian dan kekerasan agama terhadap hampir 200 juta Muslim minoritas yang tinggal di negara itu.

"Mereka percaya bahwa India secara eksklusif untuk umat Hindu dan lainnya bukan warga negara yang setara," ucap pemimpin Pakistan itu.

Khan juga menyinggung krisis di wilayah Khasmir di mana ketegangan militer Pakistan dengan India telah meningkat sejak Agustus 2019. Pemicunya adalah pencabutan status semi otonom selama puluhan tahun untuk dua pertiga wilayah Kashmir yang dikelola India dan membaginya menjadi dua wilayah persatuan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More