Pemerintahan Trump Ingin Pindahkan Jaringan Suplai Global dari China

Selasa, 05 Mei 2020 - 00:01 WIB
Kontainer perusahaan China, China Shipping dan COSCO (China Ocean Shipping Company) berada di Hamburg, Jerman. Foto/REUTERS/Fabian Bimmer
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memperkuat rencana memindahkan jaringan suplai industri global dari China saat tarif baru mulai berlaku pada Beijing.

Tarif baru itu untuk menghukum China dalam menangani wabah virus corona. Trump meningkatkan serangan pada China menjelang pemilu presiden AS 3 November.

Trump sejak lama berjanji membawa pulang manufaktur AS dari luar negeri. Saat ini, dampak ekonomi dan tingginya korban meninggal di AS akibat wabah corona membuat pemerintah AS mendorong langkah agar jaringan suplai dan produksi AS meninggalkan China.



AS akan memindahkannya ke negara-negara lain yang lebih ramah dengan Washington.

“Kami bekerja mengurangi ketergantungan jaringan suplai kita di China selama beberapa tahun terkahir tapi kita sekarang memperkuat inisiatif itu,” kata Keith Krach, wakil menteri luar negeri untuk pertumbuhan ekonomi, energi dan lingkungan.

“Saya pikir penting untuk memahami di mana wilayah penting itu dan di mana kendala itu ada,” ujar Krach.

Dia menyatakan masalah itu penting bagi keamanan AS dan pemerintah dapat mengumumkan langkah baru segera.

Departemen Perdagangan, Departemen Luar Negeri dan lembaga lainnya di AS mencari cara mendorong perusahaan-perusahaan memindahkan manufaktur dan produksi keluar dari China.

Insentif pajak dan subsidi menjadi beberapa langkah untuk mendorong perubahan itu.

“Ada seluruh pemerintahan mendorong ini,” kata salah satu pejabat AS pada Reuters.

Berbagai lembaga menyelidiki manufaktur mana yang penting dna bagaimana memproduksi barang di luar China. (Baca Juga: Wabah Corona, Warga Belgia Disuruh Makan Kentang Goreng Lebih Banyak)
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More