Mahasiswi Ini Dipaksa Tutupi Payudaranya di Museum Lukisan Wanita Telanjang
Jum'at, 11 September 2020 - 15:05 WIB
PARIS - Seorang mahasiswi dipaksa untuk menutupi payudaranya saat dia mengunjungi museum seni Paris yang penuh dengan lukisan dan patung wanita telanjang.
Jeanne, yang menolak untuk memberikan nama belakangnya, mengenakan gaun dengan garis leher yang menjuntai ketika dia mengatakan seorang penjaga keamanan membuat perintah yang mempermalukannya di Musée d'Orsay.
Mahasiswi 22 tahun itu mengklaim para staf pria terlihat menatap payudaranya ketika mereka mengelilinginya saat dia berdiri dalam antrean pada hari yang panas di Paris, Prancis .
Dia menggambarkan apa yang dia alami sebagai "diskriminasi seksis" berdasarkan tubuh dan pakaiannya. Dia mengatakan bahwa dirinya diberitahu untuk "tenang" dan tidak diizinkan memasuki museum sampai dia mengenakan jaket yang menutupi gaunnya dan juga menutupi dadanya. (Baca: Trump Kaim Kim Jong-un Perlihatkan Kepala Paman usai Mengeksekusinya )
Dia mem-posting foto pakaiannya di Twitter dan menggambarkan insiden pada hari Rabu itu dalam surat terbuka yang di-posting di Facebook. Hal itu membuat pihak museum meminta maaf.
"Saya adalah korban, di depan seorang saksi, diskriminasi seksis berdasarkan fisik dan pakaian saya di pintu masuk Museum Nasional Orsay," katanya.
"Di dalam; lukisan wanita telanjang, patung wanita telanjang," ujarnya, seperti dikutip Daily Mirror, Kamis.
"Saya bukan hanya payudara saya, saya bukan hanya tubuh, standar ganda Anda seharusnya tidak menjadi penghalang bagi hak saya untuk mengakses budaya dan pengetahuan," ujarnya.
Jeanne, yang baru saja makan siang di Le Meurice—sebuah hotel bintang lima—di mana dia mengenakan gaun itu, yang katanya dia beli di toko barang bekas. (Baca: Al-Qur'an Kembali Dibakar di Swedia, Turki Jengkel )
Jeanne, yang menolak untuk memberikan nama belakangnya, mengenakan gaun dengan garis leher yang menjuntai ketika dia mengatakan seorang penjaga keamanan membuat perintah yang mempermalukannya di Musée d'Orsay.
Mahasiswi 22 tahun itu mengklaim para staf pria terlihat menatap payudaranya ketika mereka mengelilinginya saat dia berdiri dalam antrean pada hari yang panas di Paris, Prancis .
Dia menggambarkan apa yang dia alami sebagai "diskriminasi seksis" berdasarkan tubuh dan pakaiannya. Dia mengatakan bahwa dirinya diberitahu untuk "tenang" dan tidak diizinkan memasuki museum sampai dia mengenakan jaket yang menutupi gaunnya dan juga menutupi dadanya. (Baca: Trump Kaim Kim Jong-un Perlihatkan Kepala Paman usai Mengeksekusinya )
Dia mem-posting foto pakaiannya di Twitter dan menggambarkan insiden pada hari Rabu itu dalam surat terbuka yang di-posting di Facebook. Hal itu membuat pihak museum meminta maaf.
"Saya adalah korban, di depan seorang saksi, diskriminasi seksis berdasarkan fisik dan pakaian saya di pintu masuk Museum Nasional Orsay," katanya.
"Di dalam; lukisan wanita telanjang, patung wanita telanjang," ujarnya, seperti dikutip Daily Mirror, Kamis.
"Saya bukan hanya payudara saya, saya bukan hanya tubuh, standar ganda Anda seharusnya tidak menjadi penghalang bagi hak saya untuk mengakses budaya dan pengetahuan," ujarnya.
Jeanne, yang baru saja makan siang di Le Meurice—sebuah hotel bintang lima—di mana dia mengenakan gaun itu, yang katanya dia beli di toko barang bekas. (Baca: Al-Qur'an Kembali Dibakar di Swedia, Turki Jengkel )
Lihat Juga :
tulis komentar anda