Para Seniman Arab Boikot UEA karena Normalisasi Hubungan dengan Israel

Jum'at, 04 September 2020 - 14:23 WIB
Penulis Maroko; Zohra Ramij, telah mengumumkan penarikan novel terbarunya dari kompetisi, sementara penyair Maroko; Mohamed Bennis, mengundurkan diri dari panitia penyelenggara.

"Merupakan dosa untuk mendapatkan hadiah Emirat," kata penulis Palestina Ahmed Abu Salim, yang menarik dirinya dari International Prize for Arabic Fiction (IPAF). (Baca juga: Megawati Klaim Masih Ada yang Memanas-manasi Maju Pilpres )

Kompetisi yang dimulai pada 2007 dan dibimbing oleh Booker Prize Foundation di London ini didanai oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi.

Kompetisi ini memberikan USD50.000 kepada pemenang dan masing-masing USD10.000 untuk mereka yang terpilih.

"Saya adalah pendukung intelektual perjuangan Palestina, berapa pun harga yang harus dibayar," kata Salim kepada AFP.

Beberapa mantan pemenang hadiah dan anggota juri, termasuk intelektual Palestina Khaled Hroub, menulis surat terbuka kepada wali IPAF menuntut penghentian pendanaan Emirat.

"Kami meminta Dewan Pengawas saat ini untuk memikul tanggung jawab budaya historisnya dalam melindungi penghargaan dengan mengakhiri pendanaan Emirat, untuk menjaga kredibilitas dan kemerdekaan penghargaan," bunyi surat itu.

IPAF belum menanggapi permintaan komentar.

Omar Barghouti, tokoh Palestina yang merupakan salah satu pendiri gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Israel, mengatakan boikot semacam itu adalah respons alami dan patriotik dari para intelektual Arab.

Israel melihat gerakan yang mendorong tindakan BDS sebagai "perlawanan sipil" terhadap negara Yahudi, sebagai ancaman strategis, dan menuduh pendukung gerakan BDS sebagai pro anti-Semitisme.

UEA pekan lalu mencabut undang-undang tahun 1972 yang mengamanatkan pemboikotan negara Israel dan produk-produknya.

Penyair Palestina Ali Mawassi mengatakan bahwa meskipun negara UEA menormalisasi hubungan dengan Israel, warganya tidak harus melakukan hal yang sama.

"Puluhan tahun setelah Yordania dan Mesir berdamai dengan Israel, banyak seniman Mesir dan Yordania masih menolak untuk berhubungan dengan apapun yang berhubungan dengan Israel," kata Mawassi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More