Kiprah Jimmy Carter, Eks Presiden Amerika Serikat yang Meninggal di Usia Seabad

Senin, 30 Desember 2024 - 15:19 WIB
Perjanjian ini mengakhiri lebih dari tiga dekade permusuhan antara kedua negara tersebut dan membawa perdamaian penting di Timur Tengah.

Carter, bersama dengan Presiden Anwar Sadat dari Mesir dan Perdana Menteri Menachem Begin dari Israel, menerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2002 atas kontribusinya dalam diplomasi perdamaian.

2. Perjanjian SALT II



Selama masa jabatannya, Carter awalnya berusaha untuk melanjutkan kebijakan detente dengan Uni Soviet, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan geopolitik Perang Dingin.

Pada bulan Juni 1979, dia dan pemimpin Soviet Leonid Brezhnev menandatangani perjanjian Strategic Arms Limitation Talks II (SALT II), yang berupaya untuk membatasi perlombaan senjata antara kedua negara adidaya tersebut.

Namun, perjanjian tersebut menghadapi kendala di Senat AS dan tidak pernah diratifikasi, sebagian besar karena meningkatnya ketegangan setelah invasi Soviet ke Afghanistan pada akhir tahun 1979.

3. Beri Mandat CIA Melatih Mujahidin Afghanistan



Carter melihat perang Soviet di Afghanistan sebagai ancaman terhadap kepentingan Amerika di wilayah tersebut dan menerapkan beberapa tindakan terhadap Uni Soviet, termasuk sanksi ekonomi dan boikot Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskow.

Dia kemudian memberi wewenang kepada CIA untuk secara diam-diam membantu melatih dan mempersenjatai para milisi mujahidin Islam anti-Soviet.

Bantuan rahasia kepada kaum Islamis tersebut berkontribusi pada penarikan pasukan Soviet dan kebangkitan Taliban.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More