Siapa Hussam Abu Safia? Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza yang Ditahan Israel
Selasa, 31 Desember 2024 - 01:10 WIB
Pengepungan tersebut juga berdampak buruk pada rumah sakit di wilayah tersebut. Abu Safia sempat ditangkap dan kemudian dibebaskan ketika pasukan Israel menyerbu fasilitas tersebut pada akhir Oktober dan menahan 44 anggota stafnya, meninggalkan dia dan segelintir pekerja medis untuk merawat puluhan orang yang terluka.
Selama operasi yang sama, pasukan Israel membunuh putra Abu Safia, Ibrahim, dalam serangan pesawat tak berawak di gerbang rumah sakit. Dokter tersebut memimpin doa pemakaman untuk putranya di halaman rumah sakit saat ia menuduh militer Israel membunuh putranya untuk menghukumnya karena menolak meninggalkan rumah sakit.
Meskipun dikepung, tim medis, yang meliputi beberapa dokter seperti Abu Safia dan sekelompok kecil perawat, tetap berada di rumah sakit, menolak perintah berulang kali dari militer Israel untuk pergi.
Dengan tetap tinggal di rumah sakit, Abu Safia telah memberi tahu dunia tentang serangan Israel yang hampir terjadi setiap hari, mengeluarkan pernyataan video dan memohon intervensi internasional untuk mengakhiri serangan tersebut.
“Ini tidak akan menghentikan kami,” katanya. “Saya terluka di tempat kerja saya, dan itu adalah suatu kehormatan. Darah saya tidak lebih berharga daripada darah rekan kerja saya atau orang-orang yang kami layani. Saya akan kembali kepada pasien saya sesegera mungkin akan pulih."
Selama operasi yang sama, pasukan Israel membunuh putra Abu Safia, Ibrahim, dalam serangan pesawat tak berawak di gerbang rumah sakit. Dokter tersebut memimpin doa pemakaman untuk putranya di halaman rumah sakit saat ia menuduh militer Israel membunuh putranya untuk menghukumnya karena menolak meninggalkan rumah sakit.
Meskipun dikepung, tim medis, yang meliputi beberapa dokter seperti Abu Safia dan sekelompok kecil perawat, tetap berada di rumah sakit, menolak perintah berulang kali dari militer Israel untuk pergi.
Dengan tetap tinggal di rumah sakit, Abu Safia telah memberi tahu dunia tentang serangan Israel yang hampir terjadi setiap hari, mengeluarkan pernyataan video dan memohon intervensi internasional untuk mengakhiri serangan tersebut.
3. Pernah Terluka Akibat Serangan Israel
Ia terluka oleh pecahan peluru dari serangan pesawat tak berawak Israel di rumah sakit pada tanggal 23 November saat ia keluar dari ruang operasi. Ia mengalami enam luka pecahan peluru di pahanya, yang menyebabkan pembuluh darah dan arterinya pecah. Namun ia memohon untuk melanjutkan pekerjaannya.“Ini tidak akan menghentikan kami,” katanya. “Saya terluka di tempat kerja saya, dan itu adalah suatu kehormatan. Darah saya tidak lebih berharga daripada darah rekan kerja saya atau orang-orang yang kami layani. Saya akan kembali kepada pasien saya sesegera mungkin akan pulih."
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda