Setelah Assad Tumbang, Mungkinkah Rakyat Yaman Jatuhkan Houthi dengan Dukungan Israel dan AS?

Kamis, 26 Desember 2024 - 02:03 WIB


3. Rakyat Yaman Lelah Berperang

Namun, bagi sebagian orang Yaman, jatuhnya al-Assad berfungsi sebagai peringatan lebih dari apa pun.

“Suriah menunjukkan kepada kita bahwa menyingkirkan seorang diktator bukanlah akhir dari cerita,” kata Yunis Saleh, seorang pemilik toko di Sanaa. “Yang penting adalah apa yang terjadi selanjutnya. Jika Suriah tidak menemukan kedamaian, kita akan menghadapi siklus kekerasan yang sama tanpa akhir.”

Warga Yaman yang lelah dengan perang menyuarakan sentimen ini, terlepas dari afiliasi politik mereka. Bagi mereka, jatuhnya al-Assad adalah pengingat akan perlunya solusi komprehensif untuk krisis Yaman yang telah berlangsung selama satu dekade.

Perang antara pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dan Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menyebabkan bencana kemanusiaan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada bulan Maret tahun ini bahwa saat konflik di Yaman memasuki tahun ke-10, lebih dari separuh penduduk negara itu sangat membutuhkan bantuan.

Diperkirakan 17,8 juta orang memerlukan bantuan kesehatan, 50 persen di antaranya adalah anak-anak; 4,5 juta orang mengungsi; dan lebih dari 3.700 sekolah telah rusak atau dialihfungsikan, kata PBB.

4. Damai atau Perang?

Abdulsalam Mohammed, kepala Pusat Studi dan Penelitian Yaman Abaad, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tindakan Houthi di perairan sekitar Yaman, tempat kelompok itu menyerang kapal-kapal yang seolah-olah sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang diserang oleh Israel, telah menyebabkan isolasi internasional, dan kampanye serangan udara yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Houthi juga telah melakukan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Israel, yang menyebabkan serangan Israel terhadap Yaman.

Setelah dihapus oleh AS dari daftar teroris pada tahun 2021, Houthi ditambahkan kembali ke daftar tersebut pada bulan Januari lalu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More