Majalah Prancis Dulu Menghina Nabi Muhammad, Kini Gelar Kontes Kartun Mengejek Tuhan

Senin, 16 Desember 2024 - 12:54 WIB
Serangan terhadap kantor Charlie Hebdopada 7 Januari 2014 memicu curahan simpati dan gelombang solidaritas "Je Suis Charlie [Saya Charlie]" dengan tim redaksi dan kartunis terkenal Cabu, Charb, Honore, Tignous, dan Wolinski yang kehilangan nyawa mereka.

Pembantaian itu merupakan bagian dari serangkaian rencana yang terinspirasi oleh kelompok milisi bersenjata yang merenggut ratusan nyawa di Prancis dan Eropa Barat selama tahun-tahun berikutnya.

Menjelang peringatan 10 tahun tragedi serangan, majalah tersebut telah menerbitkan sebuah buku yang menampilkan karya para kontributornya yang telah meninggal dan pada hari penyerangan kemungkinan akan ada penghormatan publik.

Sejak didirikan pada tahun 1970, Charlie Hebdo secara teratur menguji batas-batas undang-undang ujaran kebencian Prancis, yang menawarkan perlindungan bagi kaum minoritas dan melarang hasutan kekerasan tetapi mengizinkan kritik dan ejekan terhadap agama.

Pembela kebebasan berbicara di Prancis melihat kemampuan untuk mengkritik dan mengejek agama sebagai kemenangan utama dalam pertempuran selama berabad-abad di dalam negeri untuk melepaskan diri dari pengaruh Gereja Katolik.

Namun, para kritikus berpendapat bahwa Charlie Hebdo telah secara tidak sengaja menyinggung orang-orang beriman dan bahkan Islamofobia, dengan menunjuk pada karikatur Nabi Muhammad yang tampaknya mengaitkan Islam dengan terorisme.

Ia secara teratur menerbitkan kartun yang mengolok-olok agama lain, termasuk Kristen.

Penggambaran Perawan Maria pada bulan Agustus yang menderita virus mpox memicu dua tuntutan hukum dari organisasi Katolik.

Pada peringatan pertama serangan tersebut, majalah mingguan tersebut menerbitkan kartun di halaman depan tentang sosok berjanggut yang diklaim mirip Tuhan yang membawa senapan Kalashnikov dengan judul "Satu tahun kemudian, pembunuhnya masih dalam pelarian".
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More