Rakyat Suriah Bergembira Rayakan Jatuhnya Rezim Presiden Bashar al-Assad

Selasa, 10 Desember 2024 - 17:45 WIB
Hajja Majida Hilal (65), warga Palestina di Damaskus menjelaskan, “Kami sangat tertindas! Ya Tuhan, sangat, sangat, sangat buruk, kami benar-benar tertindas. Kami bahkan tidak bisa memberi tahu anak-anak kami tentang seluruh kejadian yang terjadi pada kami, kami tercekik. Menantu laki-laki saya, suami putri saya, dia hanya berjalan pulang ke rumah di kamp (pengungsi) menjelang awal kerusuhan ... dan mereka menembaknya. Begitu saja, eksekusi di lapangan.”

“Namun sekarang, kegembiraan yang luar biasa, kami bahagia, puji Tuhan. Saya sangat bahagia saat mendengarnya. Yang ingin saya lakukan hanyalah membeli permen dan membagikannya kepada orang-orang di jalan,” tutur dia.

Dia mengungkapkan, “Saya berdoa agar kami memiliki masa depan yang baik dan aman di Suriah. Saya tidak akan pernah takut pada oposisi yang ada di sini sekarang, tidak ada rasa takut dari mereka karena mereka telah membebaskan kami.”

Laith al-Balouth, dari Sweida mengungkapkan, “Dengan segala kerendahan hati, saya dapat mengatakan saya adalah Laith Wahid al-Balouth dari bukit kebanggaan dan martabat. Saya datang ke Damaskus hari ini untuk bersama orang-orang.”

“Saya adalah putra dari martir (Druze), Sheikh Boufayed Wahid al-Balouth, yang mengorbankan darahnya untuk menyampaikan kebenaran dan menjaga martabat pendiriannya dengan orang-orang Suriah kami. Hari ini adalah hari untuk mengucapkan selamat kepada diri kita sendiri dan rakyat Suriah atas kemenangan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita di seluruh tanah Suriah dengan menyingkirkan rezim tirani dan kriminal ini,” papar dia.

Dia menekankan, “Kemenangan dari Tuhan Yang Maha Esa ini, kami mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah dan bergandengan tangan dengan mereka dan memberi tahu mereka bahwa kami membela martabat setiap orang yang bebas dan terhormat di Suriah yang membela martabat keluarga dan rakyatnya, yang membela tanah airnya dan tidak membeda-bedakan sekte.”

“Saya ingin menegaskan kembali kata-kata ayah saya yang telah syahid. Suriah adalah ibu kami dan tidak ada negara lain bagi kami. Baik di atas tanah dengan martabat maupun di bawah tanah dengan martabat,” ungkap dia.

Dia menjelaskan, “Kami berharap agar pemerintah transisi, semoga Tuhan memudahkan jalan mereka, bersatu untuk kebaikan rakyat dan masyarakat dan agar mereka berdiri dengan satu hati dan satu tangan untuk keadilan dan keamanan bagi rakyat Suriah kami.”

“Rakyat sudah muak membayar pajak tirani. Kami ingin memiliki posisi yang bersatu di Suriah yang memperoleh hak-hak rakyat dan melindungi martabat rakyat Suriah kami,” pungkas dia.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More