Perang Saudara Suriah: Kubu yang Bertempur dan 4 Negara Kuat sebagai Beking

Selasa, 03 Desember 2024 - 12:47 WIB
Dengan menggunakan panduan pedoman ayahnya, Bashar al-Assad menghancurkan protes yang berubah jadi kerusuhan bersenjata. Dua mengerahkan pesawat tempur, helikopter militer, artileri, dan tank untuk melawan pemberontak bersenjata ringan yang mulai berorganisasi.

Konflik tersebut sebagian besar pecah berdasarkan garis sektarian, dengan kaum Alawite Suriah mendukung Assad dan kaum Sunni mendukung oposisi.

Kekuatan asing—termasuk Rusia, Iran, Amerika Serikat (AS), dan Turki—melihat perang saudara Suriah sebagai peluang untuk memperluas pengaruh mereka di negara yang berada di antara garis patahan geopolitik kawasan tersebut.

Intervensi asing meningkat setelah ISIS, sempalan al-Qaeda yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Islam yang puritan, menggunakan kekacauan tersebut untuk menaklukkan wilayah di Suriah dan Irak. Benteng terakhir ISIS jatuh pada tahun 2019.

Siapa Saja Pemain Domestik dalam Perang Saudara Suriah?

1. Rezim Bashar al-Assad



Pasukan yang setia kepada Assad—dengan bantuan Rusia, Iran, dan milisi Hizbullah Lebanon—berhasil pada tahun 2020 untuk membatasi wilayah yang dikuasai oleh kelompok militan hingga sekitar sepertiga wilayah negara tersebut.

Perang habis-habisan digantikan oleh pertempuran sporadis. Assad, yang bersikeras bahwa semua pemberontak adalah "teroris", menentang tekanan internasional dan tidak memberikan konsesi apa pun kepada mereka.

2. Hayat Tahrir al-Sham (HTS)



Perebutan Aleppo pada akhir November dipimpin oleh HTS, atau Organisasi Pembebasan Levant.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More