Meski Dukung Ukraina, Negara NATO Ini Akui Rusia Menang Perang
Jum'at, 29 November 2024 - 09:16 WIB
Mengomentari kemungkinan hasil perang, kepala BBN itu mengakui bahwa Moskow saat ini memiliki sedikit alasan untuk menarik kembali tujuannya demi resolusi yang dinegosiasikan. Siewiera berharap Trump dapat mengubahnya setelah menjabat pada bulan Januari.
"Saya yakin bahwa orang-orang di lingkaran presiden terpilih teguh dalam keyakinan mereka bahwa konflik tidak dapat berakhir dengan kekalahan dunia Barat," katanya.
Moskow menganggap perang Ukraina sebagai perang proksi yang digerakkan AS terhadap Rusia, yang telah meningkat menjadi konfrontasi global secara de facto, setelah negara-negara Barat mengizinkan Kyiv untuk melancarkan serangan jarak jauh jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata pasokan Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan militer Ukraina tidak mampu menembakkan sistem senjata jarak jauh tersebut tanpa keterlibatan langsung dari pendukung asingnya.
Oleh karena itu, lanjut Putin, Moskow berhak untuk menyerang target militer di dalam negara donor senjata, jika militernya menganggap perlu.
"Saya yakin bahwa orang-orang di lingkaran presiden terpilih teguh dalam keyakinan mereka bahwa konflik tidak dapat berakhir dengan kekalahan dunia Barat," katanya.
Moskow menganggap perang Ukraina sebagai perang proksi yang digerakkan AS terhadap Rusia, yang telah meningkat menjadi konfrontasi global secara de facto, setelah negara-negara Barat mengizinkan Kyiv untuk melancarkan serangan jarak jauh jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata pasokan Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan militer Ukraina tidak mampu menembakkan sistem senjata jarak jauh tersebut tanpa keterlibatan langsung dari pendukung asingnya.
Oleh karena itu, lanjut Putin, Moskow berhak untuk menyerang target militer di dalam negara donor senjata, jika militernya menganggap perlu.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda