3 Negara Adidaya di Dunia, Lengkap dengan Sejarah yang Memengaruhinya
Jum'at, 22 November 2024 - 16:45 WIB
Kala itu, mantan Kepala Pemerintahan Uni Soviet Josef Stalin sempat mengungkapkan bahwa Rusia harus mengejar ketertinggalan 200 tahun dalam 20 tahun, jika ingin Bertahan Hidup di Dunia "Kapitalis Borjuis dan Imperialis" dan kemudian Kekuatan Fasis.
Hingga saat ini, mantan panglima militer Amerika Serikat (AS), Jenderal (Purn) Mark Milley, dan Vladimir Putin masih mempercayai jika Rusia merupakan salah satu dari tiga negara adidaya di dunia.
Rusia juga tetap menjadi ancaman akut, mengingat negara itu memiliki banyak senjata nuklir dan terlibat dalam perang darat terbesar di Eropa sejak 1945.
Sejumlah invasi yang dilakukan Rusia dalam beberapa tahun terakhir juga menunjukkan jika mereka mampu tetap bertahan meski mendapat berbagai sanksi dari Barat, dan dikucilkan oleh Uni Eropa.
Dilansir dari CSIS, China telah muncul sebagai negara adikuasa ekonomi yang menyaingi Amerika Serikat dalam banyak hal, meskipun total kekuatan ekonomi negara-negara demokrasi modern adalah sekutu dari AS jauh melampaui ukuran ekonomi Tiongkok.
Hal yang membuat China bakal jadi negara adidaya baru dibuktikan ketika mereka mampu menghadapi tantangan internal besar yang disebabkan oleh pembatasan dan sanksi ekonomi dari luar, penanganan Covid-19, dan campur tangan negara dalam pembangunan ekonominya.
Namun banyak pihak yang mengkritik pandangan tersebut mengingat dua negara adidaya lain dalam beberapa tahun terakhir memang tengah merosot.
Seperti Rusia yang telah kehilangan kendali atas sebagian besar negara Eropa Timur dan banyak negara Eropa Tengah.
Meski begitu, tak bisa dipungkiri jika AS saat ini memang sudah menghadapi persaingan yang semakin ketat dari Tiongkok, khususnya di Pasifik dan juga di Samudra Hindia.
Hingga saat ini, mantan panglima militer Amerika Serikat (AS), Jenderal (Purn) Mark Milley, dan Vladimir Putin masih mempercayai jika Rusia merupakan salah satu dari tiga negara adidaya di dunia.
Rusia juga tetap menjadi ancaman akut, mengingat negara itu memiliki banyak senjata nuklir dan terlibat dalam perang darat terbesar di Eropa sejak 1945.
Sejumlah invasi yang dilakukan Rusia dalam beberapa tahun terakhir juga menunjukkan jika mereka mampu tetap bertahan meski mendapat berbagai sanksi dari Barat, dan dikucilkan oleh Uni Eropa.
3. China
Dilansir dari CSIS, China telah muncul sebagai negara adikuasa ekonomi yang menyaingi Amerika Serikat dalam banyak hal, meskipun total kekuatan ekonomi negara-negara demokrasi modern adalah sekutu dari AS jauh melampaui ukuran ekonomi Tiongkok.
Hal yang membuat China bakal jadi negara adidaya baru dibuktikan ketika mereka mampu menghadapi tantangan internal besar yang disebabkan oleh pembatasan dan sanksi ekonomi dari luar, penanganan Covid-19, dan campur tangan negara dalam pembangunan ekonominya.
Namun banyak pihak yang mengkritik pandangan tersebut mengingat dua negara adidaya lain dalam beberapa tahun terakhir memang tengah merosot.
Seperti Rusia yang telah kehilangan kendali atas sebagian besar negara Eropa Timur dan banyak negara Eropa Tengah.
Meski begitu, tak bisa dipungkiri jika AS saat ini memang sudah menghadapi persaingan yang semakin ketat dari Tiongkok, khususnya di Pasifik dan juga di Samudra Hindia.
tulis komentar anda