Pemimpin Anggota NATO Ini Curhat ke Putin, Keluhkan Kehadiran Pasukan Korea Utara di Ukraina
Sabtu, 16 November 2024 - 09:45 WIB
MOSKOW - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pengerahan pasukan Korea Utara oleh Rusia terhadap Ukraina merupakan "peningkatan drastis" konflik.
Dalam panggilan telepon pertama antara kedua pemimpin dalam hampir dua tahun, Scholz meminta Putin untuk mengakhiri perang dan menarik pasukan Rusia keluar dari Ukraina.
Kremlin menggambarkan percakapan tersebut sebagai "pertukaran pendapat yang terperinci dan jujur tentang situasi di Ukraina", dengan menambahkan "fakta adanya dialog itu sendiri adalah hal yang positif".
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan panggilan telepon itu adalah "kotak Pandora" dan berpendapat bahwa hal itu melemahkan isolasi Putin.
Menurut sumber pemerintah, kanselir tersebut mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina dan meminta Moskow untuk berunding dengan Kyiv untuk mencapai "perdamaian yang adil dan abadi".
Ia juga menekankan "tekad Jerman yang teguh untuk mendukung Ukraina dalam perjuangan defensifnya melawan agresi Rusia selama diperlukan".
Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir
Scholz secara khusus mengutuk serangan udara Rusia terhadap infrastruktur sipil.
Melansir BBC, percakapan telepon tersebut berlangsung sekitar satu jam dan kedua pemimpin sepakat untuk tetap berhubungan. Media Rusia melaporkan bahwa menurut Kremlin, panggilan telepon tersebut diprakarsai oleh Jerman.
Dalam panggilan telepon pertama antara kedua pemimpin dalam hampir dua tahun, Scholz meminta Putin untuk mengakhiri perang dan menarik pasukan Rusia keluar dari Ukraina.
Kremlin menggambarkan percakapan tersebut sebagai "pertukaran pendapat yang terperinci dan jujur tentang situasi di Ukraina", dengan menambahkan "fakta adanya dialog itu sendiri adalah hal yang positif".
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan panggilan telepon itu adalah "kotak Pandora" dan berpendapat bahwa hal itu melemahkan isolasi Putin.
Menurut sumber pemerintah, kanselir tersebut mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina dan meminta Moskow untuk berunding dengan Kyiv untuk mencapai "perdamaian yang adil dan abadi".
Ia juga menekankan "tekad Jerman yang teguh untuk mendukung Ukraina dalam perjuangan defensifnya melawan agresi Rusia selama diperlukan".
Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir
Scholz secara khusus mengutuk serangan udara Rusia terhadap infrastruktur sipil.
Melansir BBC, percakapan telepon tersebut berlangsung sekitar satu jam dan kedua pemimpin sepakat untuk tetap berhubungan. Media Rusia melaporkan bahwa menurut Kremlin, panggilan telepon tersebut diprakarsai oleh Jerman.
tulis komentar anda