Bukti Video Ungkap Menteri Kehakiman Baru Suriah Pernah Pantau Eksekusi Wanita karena Prostitusi
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Beberapa bukti video menunjukkan Menteri Kehakiman baru Suriah, Shadi al-Waisi, pernah memantau eksekusi terhadap seorang wanita atas tuduhan prostitusi di Idlib.
Video-video tersebut, yang diverifikasi oleh jaringan pemeriksa fakta Verify-sy, memperlihatkan Shadi al-Waisi membacakan hukuman mati kepada dua wanita yang didakwa dengan "prostitusi" dan "kerusakan di bumi" pada tahun 2015.
"Platform Verify-sy melakukan proses verifikasi menyeluruh menggunakan perangkat teknis khusus untuk mencocokkan fitur dan nada suara yang terdengar jelas di setidaknya satu video, dengan fitur dan suara Menteri [Kehakiman] Shadi al-Waisi, yang baru-baru ini muncul dalam beberapa wawancara yang direkam," kata jaringan tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Hasilnya menunjukkan tingkat kecocokan yang tinggi, meskipun kualitas rekaman yang diedarkan buruk," lanjut jaringan tersebut, yang dilansir Middle East Eye, Senin (6/1/2025).
Verify-sy juga menghubungi beberapa pihak dalam pemerintahan baru Suriah, dengan seorang pejabat senior anonim yang mengonfirmasi bahwa pria dalam video tersebut adalah Waisi.
Sumber tersebut mengatakan Waisi adalah seorang hakim di Idlib pada saat itu.
Pemerintah baru Suriah yang dipimpin Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) belum mengomentari bukti video tersebut.
“Isi video yang disajikan kepada kami mendokumentasikan penegakan hukum pada waktu dan tempat tertentu, di mana prosedur dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku saat itu dan sebagai bagian dari perjanjian prosedural,” kata sumber tersebut.
“Namun, kami ingin menunjukkan bahwa proses ini mencerminkan tahap yang telah kami lalui mengingat transformasi hukum dan prosedural saat ini, yang membuatnya tidak tepat untuk menggeneralisasi atau menggunakannya untuk menggambarkan tahap saat ini, mengingat keadaan dan referensi yang berbeda," paparnya.
Video-video yang muncul kembali tersebut telah mendapat kritik luas secara daring dari banyak warga Suriah yang sebelumnya kritis terhadap presiden terguling Bashar al-Assad dan rezim pemerintahannya.
"Jika [pemimpin HTS Ahmed] al-Sharaa menentang tindakan hukuman semacam ini, dia perlu memberi sinyal kepada para Islamis garis keras di Suriah yang menginginkannya," tulis jurnalis Suriah Rami Jarrah di X.
Beberapa pihak mempertanyakan apakah tindakan hukuman semacam itu akan diizinkan di bawah pemerintahan baru Suriah, sementara yang lain menyerukan agar Waisi dicopot dari jabatannya.
Video-video tersebut, yang diverifikasi oleh jaringan pemeriksa fakta Verify-sy, memperlihatkan Shadi al-Waisi membacakan hukuman mati kepada dua wanita yang didakwa dengan "prostitusi" dan "kerusakan di bumi" pada tahun 2015.
"Platform Verify-sy melakukan proses verifikasi menyeluruh menggunakan perangkat teknis khusus untuk mencocokkan fitur dan nada suara yang terdengar jelas di setidaknya satu video, dengan fitur dan suara Menteri [Kehakiman] Shadi al-Waisi, yang baru-baru ini muncul dalam beberapa wawancara yang direkam," kata jaringan tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Hasilnya menunjukkan tingkat kecocokan yang tinggi, meskipun kualitas rekaman yang diedarkan buruk," lanjut jaringan tersebut, yang dilansir Middle East Eye, Senin (6/1/2025).
Verify-sy juga menghubungi beberapa pihak dalam pemerintahan baru Suriah, dengan seorang pejabat senior anonim yang mengonfirmasi bahwa pria dalam video tersebut adalah Waisi.
Sumber tersebut mengatakan Waisi adalah seorang hakim di Idlib pada saat itu.
Pemerintah baru Suriah yang dipimpin Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) belum mengomentari bukti video tersebut.
“Isi video yang disajikan kepada kami mendokumentasikan penegakan hukum pada waktu dan tempat tertentu, di mana prosedur dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku saat itu dan sebagai bagian dari perjanjian prosedural,” kata sumber tersebut.
“Namun, kami ingin menunjukkan bahwa proses ini mencerminkan tahap yang telah kami lalui mengingat transformasi hukum dan prosedural saat ini, yang membuatnya tidak tepat untuk menggeneralisasi atau menggunakannya untuk menggambarkan tahap saat ini, mengingat keadaan dan referensi yang berbeda," paparnya.
Video-video yang muncul kembali tersebut telah mendapat kritik luas secara daring dari banyak warga Suriah yang sebelumnya kritis terhadap presiden terguling Bashar al-Assad dan rezim pemerintahannya.
"Jika [pemimpin HTS Ahmed] al-Sharaa menentang tindakan hukuman semacam ini, dia perlu memberi sinyal kepada para Islamis garis keras di Suriah yang menginginkannya," tulis jurnalis Suriah Rami Jarrah di X.
Beberapa pihak mempertanyakan apakah tindakan hukuman semacam itu akan diizinkan di bawah pemerintahan baru Suriah, sementara yang lain menyerukan agar Waisi dicopot dari jabatannya.
(mas)