Pria Ini Ditangkap FBI karena Rencanakan Serangan Ala 9/11 di AS
Jum'at, 15 November 2024 - 10:47 WIB
FBI menjelaskan bahwa meskipun Said telah berada di radar lembaga tersebut selama bertahun-tahun, perilakunya mulai mengarah ke kekerasan setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
"Said mengaku ingin menggunakan bahan peledak untuk melakukan pembunuhan massal di Houston," kata agen khusus FBI, Douglas Williams Jr, dalam konferensi pers.
"Dia menawarkan rumahnya sebagai tempat berlindung yang aman bagi para anggota ISIS, dan mengeklaim bahwa dia akan melakukan serangan seperti 9/11 andai saja dia memiliki sumber daya," lanjut agen FBI tersebut, seperti dikutip Russia Today, Jumat (15/11/2024).
Menurut Williams, tersangka menyatakan keinginannya untuk mendaftar di militer AS guna melakukan aksi terorisme.
Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Said memberi tahu seorang agen FBI yang menyamar bahwa dia akan menggunakan rompi bunuh diri.
"Jika saya melakukannya, itu akan sangat mudah. Saya akan mencukur jenggot dan rambut saya, mengenakan seragam militer untuk kamuflase, dan masuk ke dalam serta menekan tombol. Semuanya akan berubah menjadi daging panggang," kata Said kepada agen FBI itu.
Dokumen pengadilan juga menyatakan bahwa Said menawarkan rumahnya kepada para anggota ISIS yang sebelumnya berusaha membunuh mantan Presiden AS George W Bush.
"Terdakwa melanjutkan dengan mengatakan bahwa mantan presiden Bush dan Presiden Biden sudah terlalu tua, dan akan sia-sia jika menggunakan peluru untuk membunuh mereka," bunyi dokumen kasus tersebut.
"Said mengaku ingin menggunakan bahan peledak untuk melakukan pembunuhan massal di Houston," kata agen khusus FBI, Douglas Williams Jr, dalam konferensi pers.
"Dia menawarkan rumahnya sebagai tempat berlindung yang aman bagi para anggota ISIS, dan mengeklaim bahwa dia akan melakukan serangan seperti 9/11 andai saja dia memiliki sumber daya," lanjut agen FBI tersebut, seperti dikutip Russia Today, Jumat (15/11/2024).
Menurut Williams, tersangka menyatakan keinginannya untuk mendaftar di militer AS guna melakukan aksi terorisme.
Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Said memberi tahu seorang agen FBI yang menyamar bahwa dia akan menggunakan rompi bunuh diri.
"Jika saya melakukannya, itu akan sangat mudah. Saya akan mencukur jenggot dan rambut saya, mengenakan seragam militer untuk kamuflase, dan masuk ke dalam serta menekan tombol. Semuanya akan berubah menjadi daging panggang," kata Said kepada agen FBI itu.
Dokumen pengadilan juga menyatakan bahwa Said menawarkan rumahnya kepada para anggota ISIS yang sebelumnya berusaha membunuh mantan Presiden AS George W Bush.
"Terdakwa melanjutkan dengan mengatakan bahwa mantan presiden Bush dan Presiden Biden sudah terlalu tua, dan akan sia-sia jika menggunakan peluru untuk membunuh mereka," bunyi dokumen kasus tersebut.
(mas)
tulis komentar anda