35 Tahun Lalu, Runtuhnya Tembok Berlin

Sabtu, 09 November 2024 - 19:17 WIB
Ia telah mengalami penindasan di tangan GDR secara langsung. Karena tekadnya yang kuat untuk melawan arus, negara telah menolak keinginannya untuk menjadi seorang arsitek dan bahkan menjebloskannya ke penjara.

Eppelmann mengingat bagaimana ia merasa bahwa keadaan akhirnya berbeda.

“Sekarang, hidup Anda akan benar-benar berbeda dari sebelumnya.”

Tembok Berlin, yang dulunya merupakan simbol ketakutan, telah kehilangan pengaruhnya.

Dengan orang-orang yang sekarang melintasinya sesuka hati, memanjatnya, dan menari di atasnya untuk merayakan kebebasan yang baru mereka peroleh, tembok itu menjadi tidak lebih dari sekadar simbol ejekan yang segera dihancurkan menjadi puing-puing.

Jerman Timur juga mengalami nasib yang sama.

Tembok Berlin ternyata lebih dari sekadar salah satu pilar utamanya. Tembok itu telah menjadi urat nadi negara yang kini telah meninggalkan tubuhnya yang sekarat.

Kurang dari setahun kemudian, pada tanggal 3 Oktober 1990, Jerman bersatu kembali secara seremonial, Jerman Timur tidak ada lagi. Bangkit dari reruntuhan, Jerman Timur telah jatuh kembali ke dalamnya.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More