5 Fakta Rudal Balistik Antarbenua yang dikembangkan Korea Utara

Kamis, 31 Oktober 2024 - 16:51 WIB
Bahan bakar padat padat dan terbakar cukup cepat, menghasilkan daya dorong dalam waktu singkat, dan dapat disimpan dalam waktu lama tanpa mengalami degradasi atau kerusakan – masalah umum pada bahan bakar cair.

Propelan cair memberikan daya dorong dan tenaga pendorong yang lebih besar, tetapi membutuhkan teknologi yang lebih kompleks dan memiliki bobot ekstra.

Program 38 North mengatakan pemimpin Kim Jong Un ingin mengembangkan berbagai ICBM dengan berbagai keunggulan taktis seperti mobilitas, jangkauan, dan kemampuan muatan.

Itu termasuk Hwasong-17, yang dijuluki "Rudal Monster", yang pertama kali diuji pada tahun 2022. Rudal ini kurang bergerak tetapi mampu membawa muatan yang lebih besar seperti "roket multi-hulu ledak" dan "bom hidrogen super besar," menurut 38 North.

Hwasong-15, yang pertama kali diuji pada tahun 2017, dilaporkan lebih kecil tetapi lebih mudah bergerak.



4. Menjaga Keamanan Nasional

Mengapa Korea Utara menginginkan begitu banyak senjata? Korea Utara memandang gudang persenjataannya sebagai cara untuk menjaga keamanan nasionalnya sejak pemerintahannya didirikan pada tahun 1948 dengan bantuan Uni Soviet.

Setelah berakhirnya Perang Korea pada tahun 1953, Seoul dan Pyongyang menandatangani perjanjian gencatan senjata, tetapi mereka tidak pernah menandatangani perjanjian perdamaian resmi dan Pyongyang melihat hubungan militer AS yang erat dengan Korea Selatan sebagai ancaman eksistensial.

Dalam beberapa dekade sejak gencatan senjata yang mengakhiri perang, Korea Utara semakin terisolasi di bawah kepemimpinan keluarga Kim – pertama Kim Il Sung, kemudian putranya Kim Jong Il, dan akhirnya cucunya, Kim Jong Un.

Korea Utara telah mengembangkan program nuklirnya sejak tahun 1980-an, yang dipandang sebagai cara untuk mencegah serangan oleh musuh yang lebih kuat, seperti AS, sekaligus membantu keluarga Kim mempertahankan cengkeraman kuat mereka atas negara tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More