5 Fakta Rudal Balistik Antarbenua yang dikembangkan Korea Utara
Kamis, 31 Oktober 2024 - 16:51 WIB
Meskipun runtuhnya Uni Soviet merupakan bencana bagi Korea Utara, negara itu telah memperbarui hubungannya dengan Rusia baru-baru ini.
Korea Utara juga memiliki gudang senjata yang terdiri dari sedikitnya puluhan hulu ledak nuklir, tetapi kemungkinan besar memiliki bahan untuk membangun lebih banyak lagi. Uji coba nuklir terakhirnya dilakukan pada tahun 2017, dan dilaporkan 10 kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Beberapa rudalnya yang diketahui termasuk rudal berbasis Scud, yang didasarkan pada teknologi era Soviet, dan rudal balistik jarak menengah No-Dong, yang telah beroperasi sejak 1990-an.
Baru-baru ini, Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek KN-23 dan KN-25, tetapi masih belum diketahui apakah rudal tersebut berfungsi penuh.
5. Mengembangkan Teknologi Warisan Soviet
Korea Utara telah melakukan berbagai peluncuran rudal dan uji coba nuklir sejak 1984, termasuk rudal jarak pendek dan menengah, rudal jelajah terbang rendah, dan rudal yang diluncurkan dari kapal selam, menurut Proyek Pertahanan Rudal CSIS.Korea Utara juga memiliki gudang senjata yang terdiri dari sedikitnya puluhan hulu ledak nuklir, tetapi kemungkinan besar memiliki bahan untuk membangun lebih banyak lagi. Uji coba nuklir terakhirnya dilakukan pada tahun 2017, dan dilaporkan 10 kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Beberapa rudalnya yang diketahui termasuk rudal berbasis Scud, yang didasarkan pada teknologi era Soviet, dan rudal balistik jarak menengah No-Dong, yang telah beroperasi sejak 1990-an.
Baru-baru ini, Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek KN-23 dan KN-25, tetapi masih belum diketahui apakah rudal tersebut berfungsi penuh.
(ahm)
tulis komentar anda