Trump Tuding Inggris Intervensi Pemilu AS, Akankan Hubungan Dua Anggota NATO Retak?

Kamis, 24 Oktober 2024 - 15:15 WIB
Donald Trump menuding Inggris ikut mengintervensi pemilu AS. Foto/X/@BriscoeCain
WASHINGTON - Calon dari Partai Republik AS Donald Trump telah mengajukan pengaduan hukum yang meminta penyelidikan segera atas "campur tangan asing yang mencolok" oleh pejabat Inggris dalam pemilihan presiden mendatang pada tanggal 5 November.

Dalam sebuah surat yang dikirim ke Komisi Pemilihan Federal AS (FEC), pengacara kampanye Trump, Gary Lawkowski, menuduh Partai Buruh yang berkuasa di Inggris mengirim penasihat senior dan pejabat ke negara bagian medan pertempuran AS untuk mendukung saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

"Untuk melindungi demokrasi kita dari pengaruh asing yang ilegal, sangat penting bagi Komisi Pemilihan Umum Federal … untuk segera menyelidiki masalah ini," bunyi pengaduan tersebut.



Meskipun Perdana Menteri Inggris dari Partai Buruh Keir Starmer menolak klaim tersebut, insiden tersebut dapat memperburuk hubungan antara AS dan sekutu terdekatnya jika Trump memenangkan pemilihan yang ketat, kata para analis.

Trump Tuding Inggris Intervensi Pemilu AS, Akankan Hubungan Dua Anggota NATO Retak?

1. Berawal Status di LinkedIn

Pengaduan tersebut mengutip unggahan LinkedIn yang sekarang telah dihapus oleh Sofia Patel, kepala operasi Partai Buruh, yang menanyakan apakah ada yang bersedia bepergian ke AS untuk "membantu teman-teman kita di seberang lautan memilih presiden perempuan pertama mereka".

"[Mari] tunjukkan kepada orang-orang Amerika itu cara memenangkan pemilu!", tulisnya.

Patel juga mengatakan hampir 100 pejabat partai saat ini dan mantan pejabat partai sedang melakukan perjalanan ke negara-negara bagian yang masih belum jelas arah politiknya, termasuk North Carolina, Nevada, Pennsylvania, dan Virginia, dan menambahkan bahwa masih ada 10 tempat yang tersedia, sambil menjanjikan bahwa "kami akan memilah perumahan Anda."

Surat kepada FEC juga mengutip laporan Washington Post yang menyatakan bahwa "[s]ahli strategi yang terkait dengan Partai Buruh Inggris telah memberikan saran kepada Kamala Harris tentang cara mendapatkan kembali suara pemilih yang tidak puas dan menjalankan kampanye yang unggul dari sayap kiri-tengah."

The Telegraph melaporkan bahwa "Morgan McSweeney, kepala staf Perdana Menteri, dan Matthew Doyle, direktur komunikasi, menghadiri konvensi di Chicago dan bertemu dengan tim kampanye Harris," tambah pengaduan tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More