5 Perang Menyeret Hizbullah, Salah Satunya Menghadapi Negara-negara Barat

Rabu, 16 Oktober 2024 - 14:01 WIB
Gerakan Amal dibentuk pada tahun 1974 sebagai sayap bersenjata Gerakan Orang-Orang yang Dirampas milik ulama Syiah populer Musa al-Sadr.

Amal kala itu mendukung tentara Suriah yang melakukan intervensi melawan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Hal tersebut membuat Hizbullah turun tangan dan mulai bentrok dengan Amal di Lebanon Selatan dan di pinggiran selatan Beirut.

Konflik ini pada akhirnya berakhir setelah penandatanganan perjanjian yang ditengahi oleh masing-masing pendukung asing, Suriah dan Iran, pada November 1990.

4. Konflik dengan Israel



Keterlibatan pertama kedua belah pihak terjadi selama Perang Saudara Lebanon, ketika Iran semakin terlibat dalam urusan internal Lebanon.

Di mana Hizbullah memiliki salah satu tujuan yakni sebagai kekuatan Pemimpin Tertinggi Iran Khomeini yang menentang pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Tidak hanya itu, diketahui jika Hizbullah menentang pemerintahan kolonial Israel di tanah Palestina.

Hal tersebut membuat konflik kedua belah pihak seakan tidak akan ada akhirnya, hingga salah satu di antara mereka hancur.

Hingga saat ini Hizbullah dan Israel masih saling berbalas serangan. Setelah Tel Aviv melakukan invasi darat ke Lebanon, Hizbullah membalas dengan serangan drone.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More