3 Perbedaan Hizbullah dan Lebanon, Salah Satunya Kekuatan Militer yang Tak Seimbang

Senin, 30 September 2024 - 19:40 WIB
Hizbullah memiliki kekuatan militer dan politik yang lebih kuat dibandingkan pemerintahan Lebanon. Foto/X
BEIRUT - Ribuan orang terluka dan sedikitnya ratusan orang tewas di Lebanon dalam perang Hizbullah yang didukung Iran, sekutu kuat Hamas, melawan Israel.

Hizbullah bersumpah untuk membalas dendam, yang semakin memicu kekhawatiran akan kemungkinan perang skala penuh antara kelompok itu dan Israel, karena perang antara Israel dan Hamas terus berlanjut di Gaza.

Pemerintah dan militer Israel menolak berkomentar tentang ledakan tersebut, tetapi The Associated Press mengatakan pejabat Israel telah memberi pengarahan kepada pemerintah AS tentang operasi tersebut secara retrospektif. Sekretaris Pers Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder sebelumnya mengatakan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan tersebut.



"Ini peringatan," kata Sima Shine, mantan kepala penelitian di badan intelijen asing Israel Mossad, kepada CBS News. "Jika Israel melakukannya, Israel harus memperhitungkan bahwa Hizbullah akan membalas, dan kita meningkatkannya menjadi semacam perang — pendek, panjang, saya tidak tahu — tetapi perang."

3 Perbedaan Hizbullah dan Lebanon, Salah Satunya Kekuatan Militer yang Tak Seimbang

1. Bentuk dan Cara Kerjanya

Lebanon modern didirikan pada tahun 1920 di bawah sistem sektarian yang melihat posisi resmi pemerintah dibagi di antara sejumlah sekte agama yang diakui di negara tersebut.

Lebanon adalah negara berpenduduk sekitar 5,3 juta orang di sebelah utara Israel. Kedua negara tersebut telah berperang berkali-kali.

Ketika negara Israel didirikan pada tahun 1948, lebih dari 100.000 pengungsi Palestina melarikan diri ke Lebanon. UNRWA, badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina, mengatakan saat ini ada antara 200.000 dan 250.000 pengungsi Palestina yang tinggal di Lebanon, banyak di antaranya hidup dalam kemiskinan karena "diskriminasi struktural selama puluhan tahun terkait dengan kesempatan kerja dan penolakan hak untuk memiliki properti."

Sedangkan, kelompok Hizbullah dibentuk pada tahun 1982 sebagai kekuatan politik dan militer Muslim Syiah, dengan dukungan Iran dan Suriah, setelah invasi Israel ke Lebanon. Kelompok ini berfungsi dalam pemerintahan Lebanon sebagai partai politik, tetapi juga di luar pemerintahan, menyediakan layanan kepada para pengikut Syiahnya dan mempertahankan pasukan paramiliternya sendiri.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More