Komandan Senior Pasukan Elite Hizbullah Jadi Target Serangan Udara Israel di Beirut

Sabtu, 21 September 2024 - 06:12 WIB
Selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza. Puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan terpaksa meninggalkan rumah mereka karena pertempuran tersebut.

Sebelumnya pada hari Jumat, Hizbullah menggempur Israel utara dengan sekitar 170 roket, sehari setelah pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah, berjanji untuk membalas Israel atas serangan sabotase selama dua hari yang meledakkan ribuan perangkat komunikasi, menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Namun, Hizbullah mengatakan roket itu merupakan balasan atas serangan Israel terhadap desa-desa dan rumah-rumah di Lebanon selatan semalam.

Rami Khoury, seorang profesor di Universitas Amerika di Beirut mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Israel sedang "mengamuk", didorong oleh dukungan AS yang tak tergoyahkan untuk "melakukan apa pun yang mereka inginkan".

Ia mengatakan eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah tampaknya tak terelakkan tetapi menambahkan bahwa ia tidak percaya perang regional habis-habisan akan segera terjadi.

Khoury mengatakan Israel telah lama berusaha mengalahkan Hizbullah, yang lebih siap daripada Hamas dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Iran.

"Masalahnya adalah Israel telah mencoba ini berkali-kali tanpa hasil," tambah Khoury.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More