Putin Minta Dikawal Jet Tempur saat Sambangi Negara NATO, Khawatir Ditembak Jatuh Ukraina

Kamis, 12 September 2024 - 08:40 WIB
Presiden Vladimir Putin minta pengawalan jet tempur Rusia untuk kunjungan ke Turki yang dijadwalkan, khawatir pesawat yang membawa Putin akan ditembak jatuh pasukan Ukraina. Foto/Sputnik/Mikhail Klimentyev
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan meminta pengawalan jet tempur Moskow untuk kunjungan ke Turki yang telah dijadwalkan.

Permintaan itu bersifat rumit, yang diduga menjadi penyebab penundaan kunjungannya ke negara NATO tersebut.

Mengutip laporan kantor berita Middle East Eye (MEE), Kamis (12/9/2024), sumber yang tidak disebutkan namanya menginformasikan bahwa Presiden Putin bermaksud terbang ke Turki dengan pengawalan jet tempur Rusia, kemungkinan karena khawatir pesawat yang membawanya akan ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina.



Permintaan seperti itu dipandang sebagai masalah yang rumit, karena jet tempur Rusia yang memasuki wilayah udara Turki—dan mungkin mendaratkannya di wilayah Turki—dapat memicu pengaktifan sistem pertahanan udara NATO karena mereka menganggap pesawat Rusia sebagai target atau ancaman musuh.



Menurut salah satu sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, Turki kemungkinan tidak akan menutup sistem pertahanan NATO untuk mengakomodasi permintaan Rusia, tetapi sejauh ini permintaan tersebut dilaporkan menjadi alasan utama penundaan rencana Putin untuk mengunjungi Ankara selama dekade terakhir, dengan kunjungan terakhirnya pada tahun 2014.

Presiden Rusia diperkirakan akan tiba pada minggu pertama bulan Oktober, menurut para pejabat Rusia dan Turki. Namun kemungkinan akan ada komplikasi lebih lanjut pada jadwal karena permintaan spesial dari Moskow tersebut.

Para mantan duta besar Turki, yang sebelumnya terlibat erat dalam protokol diplomatik seputar kunjungan kepala negara asing, mengatakan kepada MEE bahwa permintaan Rusia tersebut sangat tidak biasa.

“Pemerintah Turki mungkin akan mengirim jet tempur untuk mengawal kepala negara asing sebagai isyarat,” kata salah satu mantan duta besar Turki, yang berbicara dalam kondisi anonim.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More