Putin Minta Dikawal Jet Tempur saat Sambangi Negara NATO, Khawatir Ditembak Jatuh Ukraina
Kamis, 12 September 2024 - 08:40 WIB
“Meskipun demikian, saya tidak dapat mengingat kunjungan apa pun di mana kepala negara asing ingin membawa serta jet tempur negaranya," lanjut dia.
Mantan duta besar Turki lainnya mengatakan tidak ada protokol khusus yang mengatur permintaan tersebut, sehingga hal itu masih dalam perdebatan. Namun, tuntutan Rusia tidak hanya terbatas pada jet tempur.
Pejabat Rusia juga mengeluh bahwa tiga lokasi hotel terbesar di Ankara—Hilton, Sheraton, dan JW Marriott—adalah bisnis milik Amerika Serikat (AS).
Moskow, menurut orang-orang yang memahami masalah ini, menganggap jaringan hotel AS tidak aman bagi kepala negara Rusia.
Hal ini menimbulkan kemungkinan apakah Ankara dapat menyediakan wisma tamu pemerintah untuk menjamu Putin, sebuah protokol yang sangat tidak biasa yang belum pernah ada bandingannya.
Karena Turki adalah anggota NATO, pejabat Rusia secara khusus khawatir tentang kemungkinan upaya pembunuhan terhadapnya atau rombongannya, kata sumber-sumber yang berbicara kepada MEE.
Sekilas, kekhawatiran Rusia tentang jaringan hotel mungkin tampak valid, tetapi Putin tidak perlu menginap di hotel jika Dia hanya singgah di Turki selama sehari.
Misalnya, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi melakukan kunjungan resmi ke Ankara minggu lalu, datang sekitar tengah hari dan meninggalkannya malam itu setelah menghadiri serangkaian pertemuan.
MEE telah meminta komentar dari pejabat Rusia, tetapi belum menerima tanggapan hingga saat berita ini dipublikasikan. Kementerian Luar Negeri Turki menolak berkomentar.
Mantan duta besar Turki lainnya mengatakan tidak ada protokol khusus yang mengatur permintaan tersebut, sehingga hal itu masih dalam perdebatan. Namun, tuntutan Rusia tidak hanya terbatas pada jet tempur.
Pejabat Rusia juga mengeluh bahwa tiga lokasi hotel terbesar di Ankara—Hilton, Sheraton, dan JW Marriott—adalah bisnis milik Amerika Serikat (AS).
Moskow, menurut orang-orang yang memahami masalah ini, menganggap jaringan hotel AS tidak aman bagi kepala negara Rusia.
Hal ini menimbulkan kemungkinan apakah Ankara dapat menyediakan wisma tamu pemerintah untuk menjamu Putin, sebuah protokol yang sangat tidak biasa yang belum pernah ada bandingannya.
Karena Turki adalah anggota NATO, pejabat Rusia secara khusus khawatir tentang kemungkinan upaya pembunuhan terhadapnya atau rombongannya, kata sumber-sumber yang berbicara kepada MEE.
Sekilas, kekhawatiran Rusia tentang jaringan hotel mungkin tampak valid, tetapi Putin tidak perlu menginap di hotel jika Dia hanya singgah di Turki selama sehari.
Misalnya, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi melakukan kunjungan resmi ke Ankara minggu lalu, datang sekitar tengah hari dan meninggalkannya malam itu setelah menghadiri serangkaian pertemuan.
MEE telah meminta komentar dari pejabat Rusia, tetapi belum menerima tanggapan hingga saat berita ini dipublikasikan. Kementerian Luar Negeri Turki menolak berkomentar.
tulis komentar anda