Tembakan 320 Roket Hizbullah vs Gempuran 100 Jet Tempur Israel, Ini Hasilnya
Senin, 26 Agustus 2024 - 09:34 WIB
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan serangan kelompoknya, yang merupakan pembalasan atas pembunuhan komandan senior Fuad Shukr bulan lalu, telah selesai "sesuai rencana".
Namun, kelompok itu akan menilai dampak serangannya. "Jika hasilnya tidak cukup, maka kami berhak untuk menanggapi lain waktu", katanya.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan negaranya tidak menginginkan perang skala penuh, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan: "Ini bukan akhir dari cerita."
Sebelumnya, Netanyahu telah mengatakan: "Kami bertekad untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membela negara kami...siapa pun yang menyakiti kami—kami menyakitinya."
Kedua pihak telah bertukar pesan bahwa tidak ada yang ingin meningkatkan ketegangan lebih lanjut, dengan inti utama bahwa pertukaran pesan telah "dilakukan". Demikian disampaikan dua diplomat kepada Reuters, Senin (26/8/2024).
Ekspektasi akan terjadinya eskalasi meningkat sejak serangan rudal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bulan lalu menewaskan 12 pemuda dan militer Israel membunuh Shukr di Beirut sebagai tanggapan.
Hizbullah telah menunda pembalasannya untuk memberi waktu bagi perundingan gencatan senjata, dan telah mengkalibrasi serangannya untuk menghindari memicu perang skala penuh, kata seorang pejabat Hizbullah.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kehadiran dua kelompok penyerang kapal induk di Timur Tengah, yang memperkuat kehadiran militer AS. Sebelumnya, Ketua Kapala Staf Gabungan AS Jenderal CQ Brown tiba di Israel untuk berunding dengan para pemimpin militer.
Sementara itu di Gaza, serangan Israel terus berlanjut, dengan serangan udara menewaskan sedikitnya lima warga Palestina di Kota Gaza pada Senin pagi, menurut kantor berita Palestina; Wafa.
Namun, kelompok itu akan menilai dampak serangannya. "Jika hasilnya tidak cukup, maka kami berhak untuk menanggapi lain waktu", katanya.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan negaranya tidak menginginkan perang skala penuh, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan: "Ini bukan akhir dari cerita."
Sebelumnya, Netanyahu telah mengatakan: "Kami bertekad untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membela negara kami...siapa pun yang menyakiti kami—kami menyakitinya."
Kedua pihak telah bertukar pesan bahwa tidak ada yang ingin meningkatkan ketegangan lebih lanjut, dengan inti utama bahwa pertukaran pesan telah "dilakukan". Demikian disampaikan dua diplomat kepada Reuters, Senin (26/8/2024).
Ekspektasi akan terjadinya eskalasi meningkat sejak serangan rudal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bulan lalu menewaskan 12 pemuda dan militer Israel membunuh Shukr di Beirut sebagai tanggapan.
Hizbullah telah menunda pembalasannya untuk memberi waktu bagi perundingan gencatan senjata, dan telah mengkalibrasi serangannya untuk menghindari memicu perang skala penuh, kata seorang pejabat Hizbullah.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kehadiran dua kelompok penyerang kapal induk di Timur Tengah, yang memperkuat kehadiran militer AS. Sebelumnya, Ketua Kapala Staf Gabungan AS Jenderal CQ Brown tiba di Israel untuk berunding dengan para pemimpin militer.
Sementara itu di Gaza, serangan Israel terus berlanjut, dengan serangan udara menewaskan sedikitnya lima warga Palestina di Kota Gaza pada Senin pagi, menurut kantor berita Palestina; Wafa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda