Seberapa Penting Timur Tengah bagi Amerika Serikat?
Rabu, 14 Agustus 2024 - 20:20 WIB
Strategi Pertahanan Nasional (NDS) 2022 menyerukan kepada militer AS untuk mempertahankan keunggulan yang bertahan lama dan membangun keunggulan baru untuk pertempuran di masa mendatang. Menurut NDS, membangun dan mempertahankan keunggulan untuk memajukan kepentingan nasional AS akan memungkinkan militer untuk mencegah serangan terhadap Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya, sekaligus membina kekuatan militer dan ekosistem pertahanan yang tangguh.
"Di Timur Tengah, tantangan ini sangat relevan. Amerika Serikat memiliki beberapa keunggulan yang bertahan lama yang pada akhirnya dapat hilang jika pemerintah AS tidak membuat perubahan signifikan dalam cara beroperasi di bagian dunia ini," ungkap Letnan Kolonel Nathan Olsen (USAF) adalah peneliti militer tahun 2022–23 di The Washington Institute.
Keunggulan militer AS yang bertahan lama terbesar di Timur Tengah melibatkan kemampuannya untuk memperoleh akses, pangkalan, dan lintas udara. Saat ini, militer AS memiliki lebih dari 34.000 personel di seluruh wilayah yang terlibat dalam kerja sama keamanan dengan mitra regional.
Salah satu cara Amerika Serikat memajukan kemitraan keamanannya—dan dengan demikian hak akses, pangkalan, dan hak lintas udaranya—adalah melalui latihan dan program pelatihan berskala besar.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken beruilang kali melakukan tur ke Timur Tengah minggu ini, tempat AS memiliki hubungan resmi dengan hampir setiap negara. Israel, sekutu dekat AS, hanya memiliki hubungan resmi dengan lima negara.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Timur Tengah terdiri dari 18 negara dan satu non-negara, wilayah Palestina. AS memiliki hubungan diplomatik resmi dengan semua negara Timur Tengah kecuali dua negara: Iran dan Suriah.
AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada tahun 1980 setelah mahasiswa Iran mengambil alih kedutaan AS pada tahun 1979 dan menyandera lebih dari 50 warga Amerika. AS memutuskan hubungan diplomatik resmi dengan Suriah pada tahun 2012 di tengah perang saudara Suriah, meskipun AS terus memberikan bantuan kemanusiaan ke negara tersebut.
Israel memiliki hubungan resmi dengan lima negara Timur Tengah dan Afrika Utara: Bahrain, Mesir, Yordania, Maroko, dan Uni Emirat Arab. Tiga dari hubungan resmi tersebut terjalin pada tahun 2020 dengan penandatanganan Perjanjian Abraham.
"Di Timur Tengah, tantangan ini sangat relevan. Amerika Serikat memiliki beberapa keunggulan yang bertahan lama yang pada akhirnya dapat hilang jika pemerintah AS tidak membuat perubahan signifikan dalam cara beroperasi di bagian dunia ini," ungkap Letnan Kolonel Nathan Olsen (USAF) adalah peneliti militer tahun 2022–23 di The Washington Institute.
Keunggulan militer AS yang bertahan lama terbesar di Timur Tengah melibatkan kemampuannya untuk memperoleh akses, pangkalan, dan lintas udara. Saat ini, militer AS memiliki lebih dari 34.000 personel di seluruh wilayah yang terlibat dalam kerja sama keamanan dengan mitra regional.
Salah satu cara Amerika Serikat memajukan kemitraan keamanannya—dan dengan demikian hak akses, pangkalan, dan hak lintas udaranya—adalah melalui latihan dan program pelatihan berskala besar.
3. Menjaga Diplomasi
Di tengah perang Israel-Hamas dan meningkatnya ketegangan di negara-negara Timur Tengah, AS telah menggunakan hubungan diplomatiknya di kawasan tersebut untuk mencoba mencegah eskalasi konflik.Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken beruilang kali melakukan tur ke Timur Tengah minggu ini, tempat AS memiliki hubungan resmi dengan hampir setiap negara. Israel, sekutu dekat AS, hanya memiliki hubungan resmi dengan lima negara.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Timur Tengah terdiri dari 18 negara dan satu non-negara, wilayah Palestina. AS memiliki hubungan diplomatik resmi dengan semua negara Timur Tengah kecuali dua negara: Iran dan Suriah.
AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada tahun 1980 setelah mahasiswa Iran mengambil alih kedutaan AS pada tahun 1979 dan menyandera lebih dari 50 warga Amerika. AS memutuskan hubungan diplomatik resmi dengan Suriah pada tahun 2012 di tengah perang saudara Suriah, meskipun AS terus memberikan bantuan kemanusiaan ke negara tersebut.
Israel memiliki hubungan resmi dengan lima negara Timur Tengah dan Afrika Utara: Bahrain, Mesir, Yordania, Maroko, dan Uni Emirat Arab. Tiga dari hubungan resmi tersebut terjalin pada tahun 2020 dengan penandatanganan Perjanjian Abraham.
tulis komentar anda