Krisis Perbankan China Memburuk, 40 Bank Gulung Tikar
Rabu, 14 Agustus 2024 - 12:47 WIB
Para pakar dari S&P, sebagaimana disebutkan dalam laporan The Economist, berpendapat bahwa perlu waktu hingga 10 tahun untuk memperbaiki sistem perbankan China. Namun, angka resmi mungkin tidak menunjukkan seberapa besar masalah sebenarnya.
Laporan People’s Bank of China tahun 2023 mengatakan bahwa 3.655 bank, yang memegang 98,28 persen dari semua uang di bank-bank China, relatif aman.
People’s Bank of China juga mengatakan bahwa risikonya sebagian besar ada pada bank-bank kecil dan menengah di daerah pedesaan. Laporan tersebut menambahkan bahwa bank-bank besar mendapat peringkat yang baik, yang berarti ekonominya stabil.
Apa yang menyebabkan masalah besar ini bagi bank-bank kecil? Banyak kota dan bahkan seluruh wilayah di China tenggelam di bawah lautan utang. Tingkat utang telah meningkat sedemikian rupa sehingga perwakilan dari pemerintah daerah mengirim delegasi ke Beijing pada musim semi.
Mereka tengah berunding untuk mencari cara membayar kembali pinjaman bernilai miliaran dolar. Beban utang yang belum dilunasi secara bertahap memberikan tekanan pada ekonomi regional, sehingga menimbulkan risiko bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Kota-kota di China terlilit utang, terutama karena krisis real estate dan pandemi Covid-19. Dalam 10 tahun terakhir, banyak proyek pembangunan yang dibayar dengan uang pinjaman.
Proyek-proyek tersebut dimaksudkan untuk membantu daerah setempat tumbuh, tetapi setelah krisis Covid-19, pemerintah daerah tidak dapat terus berinvestasi. Pada saat yang sama, mereka masih harus membayar kembali uang yang mereka pinjam.
Goldman Sachs telah menghitung utang daerah-daerah utama di China mencapai sekitar USD13 miliar. Sebagian dari kewajiban ini berbentuk obligasi publik, dan kegagalan memenuhi kewajiban ini dapat berdampak buruk pada seluruh perekonomian.
Lautan Utang
Laporan People’s Bank of China tahun 2023 mengatakan bahwa 3.655 bank, yang memegang 98,28 persen dari semua uang di bank-bank China, relatif aman.
People’s Bank of China juga mengatakan bahwa risikonya sebagian besar ada pada bank-bank kecil dan menengah di daerah pedesaan. Laporan tersebut menambahkan bahwa bank-bank besar mendapat peringkat yang baik, yang berarti ekonominya stabil.
Apa yang menyebabkan masalah besar ini bagi bank-bank kecil? Banyak kota dan bahkan seluruh wilayah di China tenggelam di bawah lautan utang. Tingkat utang telah meningkat sedemikian rupa sehingga perwakilan dari pemerintah daerah mengirim delegasi ke Beijing pada musim semi.
Mereka tengah berunding untuk mencari cara membayar kembali pinjaman bernilai miliaran dolar. Beban utang yang belum dilunasi secara bertahap memberikan tekanan pada ekonomi regional, sehingga menimbulkan risiko bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Kota-kota di China terlilit utang, terutama karena krisis real estate dan pandemi Covid-19. Dalam 10 tahun terakhir, banyak proyek pembangunan yang dibayar dengan uang pinjaman.
Proyek-proyek tersebut dimaksudkan untuk membantu daerah setempat tumbuh, tetapi setelah krisis Covid-19, pemerintah daerah tidak dapat terus berinvestasi. Pada saat yang sama, mereka masih harus membayar kembali uang yang mereka pinjam.
Goldman Sachs telah menghitung utang daerah-daerah utama di China mencapai sekitar USD13 miliar. Sebagian dari kewajiban ini berbentuk obligasi publik, dan kegagalan memenuhi kewajiban ini dapat berdampak buruk pada seluruh perekonomian.
tulis komentar anda