Krisis Perbankan China Memburuk, 40 Bank Gulung Tikar
Rabu, 14 Agustus 2024 - 12:47 WIB
BEIJING - Industri perbankan China sedang mengalami krisis besar. Dalam kurun waktu tujuh hari saja, seperti dikutip dari Mekong News pada Rabu (14/8/2024), 40 bank di China telah gulung tikar, dan laporan kejatuhan Bank Jiangxi telah menambah kesengsaraan bidang tersebut.
Para pakar memperingatkan bahwa situasi ini dapat berdampak serius pada ekonomi dunia.
Berita dari China menunjukkan rumor kebangkrutan salah satu bank. Website renminbao.com mengunggah laporan dari depan kantor pusat Bank Jiangxi, yang dikepung para nasabah yang khawatir di tengah rumor kebangkrutan. Bank tersebut sebelumnya telah memperingatkan bahwa labanya mungkin turun hingga 30 persen karena masalah pembayaran pinjaman dari nasabah.
The Economist membahas tentang apa yang terjadi dengan bank-bank di China. Laporan itu menyebutkan sekitar 3.800 bank di China dalam bahaya.
Bank-bank tersebut memiliki aset senilai 55 triliun yuan (sekitar USD7,5 triliun), yang merupakan 13 persen dari semua uang di bank-bank negara tersebut. Laporan itu juga menunjukkan bahwa bank-bank tersebut sudah lama tidak berjalan dengan baik dan memiliki banyak pinjaman macet.
Lebih lanjut, laporan The Economist menyatakan sejumlah besar bank itu telah memberikan pinjaman kepada pengembang dan pemerintah daerah, sehingga membuat mereka rentan terhadap dampak penurunan pasar real estate.
Para penulis laporan itu menyoroti bahwa sejumlah bank telah mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir bahwa pinjaman bermasalah mencapai 40 persen dari portofolio mereka.
Pengungkapan kesulitan bank yang jarang terjadi dapat menyoroti betapa seriusnya situasi tersebut. Pola yang sama terlihat pada perusahaan pengembangan properti di China.
Para pakar memperingatkan bahwa situasi ini dapat berdampak serius pada ekonomi dunia.
Berita dari China menunjukkan rumor kebangkrutan salah satu bank. Website renminbao.com mengunggah laporan dari depan kantor pusat Bank Jiangxi, yang dikepung para nasabah yang khawatir di tengah rumor kebangkrutan. Bank tersebut sebelumnya telah memperingatkan bahwa labanya mungkin turun hingga 30 persen karena masalah pembayaran pinjaman dari nasabah.
The Economist membahas tentang apa yang terjadi dengan bank-bank di China. Laporan itu menyebutkan sekitar 3.800 bank di China dalam bahaya.
Bank-bank tersebut memiliki aset senilai 55 triliun yuan (sekitar USD7,5 triliun), yang merupakan 13 persen dari semua uang di bank-bank negara tersebut. Laporan itu juga menunjukkan bahwa bank-bank tersebut sudah lama tidak berjalan dengan baik dan memiliki banyak pinjaman macet.
Lebih lanjut, laporan The Economist menyatakan sejumlah besar bank itu telah memberikan pinjaman kepada pengembang dan pemerintah daerah, sehingga membuat mereka rentan terhadap dampak penurunan pasar real estate.
Para penulis laporan itu menyoroti bahwa sejumlah bank telah mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir bahwa pinjaman bermasalah mencapai 40 persen dari portofolio mereka.
Pengungkapan kesulitan bank yang jarang terjadi dapat menyoroti betapa seriusnya situasi tersebut. Pola yang sama terlihat pada perusahaan pengembangan properti di China.
tulis komentar anda