Netanyahu dan Menhan Israel Bertikai Hebat soal Tujuan Perang Gaza
Selasa, 13 Agustus 2024 - 20:45 WIB
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan kemungkinan untuk mencopot Gallant dari jabatannya, dan media Israel kemudian melaporkan Netanyahu tidak mempertimbangkan langkah tersebut.
Pertengkaran hebat itu menarik perhatian Hamas, dengan anggota biro politik Izzat al-Rishq mengatakan pada Senin malam bahwa, “Kata-kata Gallant mengkonfirmasi apa yang selalu kami katakan: bahwa Netanyahu berbohong kepada dunia" dan "yang dia pedulikan hanyalah kelanjutan dan perluasan perang."
Al-Rishq meminta masyarakat internasional "memberikan tekanan pada Netanyahu dan pemerintahannya untuk menghentikan agresi dan perang genosida serta mencapai kesepakatan pertukaran."
Pekan lalu, mediator Mesir, Qatar, dan AS meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan negosiasi, mengusulkan untuk menyelesaikan rincian gencatan senjata dan pembebasan sandera pada pertemuan yang direncanakan pada 15 Agustus.
Proposal bersama tersebut meminta kedua belah pihak menyelesaikan gencatan senjata dan menukar sandera yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina yang berada dalam tahanan Israel.
Putaran perundingan sebelumnya gagal, karena Israel dan Hamas tidak dapat menyetujui persyaratan utama, seperti kehadiran pasukan Israel di Gaza dan kembalinya warga Palestina ke wilayah utara daerah kantong itu.
Pertengkaran hebat itu menarik perhatian Hamas, dengan anggota biro politik Izzat al-Rishq mengatakan pada Senin malam bahwa, “Kata-kata Gallant mengkonfirmasi apa yang selalu kami katakan: bahwa Netanyahu berbohong kepada dunia" dan "yang dia pedulikan hanyalah kelanjutan dan perluasan perang."
Al-Rishq meminta masyarakat internasional "memberikan tekanan pada Netanyahu dan pemerintahannya untuk menghentikan agresi dan perang genosida serta mencapai kesepakatan pertukaran."
Pekan lalu, mediator Mesir, Qatar, dan AS meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan negosiasi, mengusulkan untuk menyelesaikan rincian gencatan senjata dan pembebasan sandera pada pertemuan yang direncanakan pada 15 Agustus.
Proposal bersama tersebut meminta kedua belah pihak menyelesaikan gencatan senjata dan menukar sandera yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina yang berada dalam tahanan Israel.
Putaran perundingan sebelumnya gagal, karena Israel dan Hamas tidak dapat menyetujui persyaratan utama, seperti kehadiran pasukan Israel di Gaza dan kembalinya warga Palestina ke wilayah utara daerah kantong itu.
(sya)
tulis komentar anda