Studi Terbaru Ungkap Penyensoran Ketat Layanan Terjemahan Daring China
Jum'at, 09 Agustus 2024 - 09:28 WIB
“Banyak referensi ke outlet media berita yang terkait dengan Falun Gong disensor, termasuk 大纪元 (The Epoch Times) dan NTDTV + 新唐人电视台 (NTDTV + NTDTV),” sebut Citizen Lab.
Penelitian tersebut selanjutnya menemukan bahwa aturan penyensoran menargetkan konten dan kata-kata yang terkait dengan "pembangkang", "pemimpin negara-partai", kritik terhadap pemerintah China atau CCP, dan Tiananmen—merujuk pada gerakan demokrasi dan pembantaian Tiananmen pada 4 Juni 1989.
Citizen Lab mengatakan konten yang terkait dengan pandemi Covid-19 juga disensor, seperti 中共病毒 (virus PKT), 病毒+ 习皇 (Virus + Kaisar Xi), dan 近平病毒 (virus Jinping).
"Istilah-istilah tersebut digunakan untuk mengkritik kebijakan nol-Covid China atau untuk mengaitkan wabah virus corona dengan kegagalan pemerintahan China. Meski pada saat penulisan ini asal muasal corona masih belum diketahui, virus tersebut diyakini berasal dari China,” menurut penelitian Citizen Lab.
Penelitian itu juga mencatat bahwa politik Amerika Serikat turut menjadi sasaran. “Misalnya, 天佑川普 (Tuhan memberkati [Donald] Trump) disensor. Kami juga menemukan 川普+ 包子 (Trump + roti kukus). Roti kukus merujuk pada referensi menghina terhadap Xi Jinping dan insiden roti kukusnya,” imbuh laporan penelitian tersebut.
”Kami menemukan referensi terhadap band hard rock Amerika 枪与玫瑰 (Guns N’ Roses) juga disensor.”
Album band hard rock tahun 2008 “Chinese Democracy” menampilkan lirik yang mengkritik pemerintah China dan yang membuat referensi sensitif, seperti terhadap Falun Gong.
Menjelaskan temuannya tentang sifat dari penyensoran, Citizen Lab mengatakan, "Dalam pengujian kami, kami menemukan bahwa beberapa software memiliki beragam perilaku penyensoran saat memasukkan konten pemicu, termasuk menyensor kalimat atau baris konten atau semua teks dalam jarak karakter dari konten."
"Kami menemukan bahwa hanya Tencent yang memvariasikan perilakunya berdasarkan konten pemicu yang ditemukan," lanjut Citizen Lab.
Penelitian tersebut selanjutnya menemukan bahwa aturan penyensoran menargetkan konten dan kata-kata yang terkait dengan "pembangkang", "pemimpin negara-partai", kritik terhadap pemerintah China atau CCP, dan Tiananmen—merujuk pada gerakan demokrasi dan pembantaian Tiananmen pada 4 Juni 1989.
Citizen Lab mengatakan konten yang terkait dengan pandemi Covid-19 juga disensor, seperti 中共病毒 (virus PKT), 病毒+ 习皇 (Virus + Kaisar Xi), dan 近平病毒 (virus Jinping).
"Istilah-istilah tersebut digunakan untuk mengkritik kebijakan nol-Covid China atau untuk mengaitkan wabah virus corona dengan kegagalan pemerintahan China. Meski pada saat penulisan ini asal muasal corona masih belum diketahui, virus tersebut diyakini berasal dari China,” menurut penelitian Citizen Lab.
Penelitian itu juga mencatat bahwa politik Amerika Serikat turut menjadi sasaran. “Misalnya, 天佑川普 (Tuhan memberkati [Donald] Trump) disensor. Kami juga menemukan 川普+ 包子 (Trump + roti kukus). Roti kukus merujuk pada referensi menghina terhadap Xi Jinping dan insiden roti kukusnya,” imbuh laporan penelitian tersebut.
”Kami menemukan referensi terhadap band hard rock Amerika 枪与玫瑰 (Guns N’ Roses) juga disensor.”
Album band hard rock tahun 2008 “Chinese Democracy” menampilkan lirik yang mengkritik pemerintah China dan yang membuat referensi sensitif, seperti terhadap Falun Gong.
Kekhawatiran CCP
Menjelaskan temuannya tentang sifat dari penyensoran, Citizen Lab mengatakan, "Dalam pengujian kami, kami menemukan bahwa beberapa software memiliki beragam perilaku penyensoran saat memasukkan konten pemicu, termasuk menyensor kalimat atau baris konten atau semua teks dalam jarak karakter dari konten."
"Kami menemukan bahwa hanya Tencent yang memvariasikan perilakunya berdasarkan konten pemicu yang ditemukan," lanjut Citizen Lab.
tulis komentar anda