Studi Terbaru Ungkap Penyensoran Ketat Layanan Terjemahan Daring China

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 09:28 WIB
Studi Citizen Lab menunjukkan bahwa kecuali Alibaba, beberapa perusahaan lain "melakukan penyensoran secara diam-diam, dan karenanya mungkin tanpa sepengetahuan pengguna."

Setelah kata-kata, baris, atau kalimat sensitif terdeteksi, layanan penerjemahan akan secara otomatis dan "diam-diam menghilangkan kalimat atau baris pemicu tanpa pemberitahuan apa pun," kata studi tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa di antara layanan-layanan tersebut, Alibaba memiliki penyensoran yang paling ketat, diikuti oleh Youdao dan kemudian Tencent. Sementara Baidu dan Bing memiliki aturan penyensoran yang relatif lebih sedikit.

"Pekerjaan kami mengungkap kenyataan yang sangat disayangkan, bahkan jika pengguna di China memiliki akses tanpa sensor ke platform berita atau komunikasi, apa yang mereka baca atau tulis mungkin masih harus tunduk pada penyensoran otomatis jika mereka menerjemahkan antarbahasa," sambung laporan tersebut.

Penyensoran Falun Gong



Hampir semua aturan penyensoran berlaku untuk bahasa Mandarin yang disederhanakan, bahasa Mandarin tradisional, bahasa Inggris, atau campuran dari bahasa-bahasa tersebut, menurut temuan Citizen Lab.

Namun, penyensoran lebih berlaku untuk terjemahan dari bahasa asing ke bahasa Mandarin daripada dari bahasa Mandarin ke bahasa lain.



Penelitian Citizen Lab mengidentifikasi bahwa sebagian besar konten keagamaan yang disensor merujuk pada Falun Gong, seperti 法轮大法 (Falun Dafa) atau 'f a l u n d a f a' (Falun Dafa dalam karakter lebar penuh).

“Bing milik Microsoft menyensor Falun Gong secara ketat, termasuk banyak referensi terkode seperti 功轮法 (Gong Lunfa [Falun Gong versi terbalik]) dan 发伦功 [homonim dari Falun Gong dalam bahasa Mandarin],” papar laporan tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More