AS dan Sekutu Tenggelamkan 2 Kapal Perang Besar dengan Rudal Baru untuk Gertak China
Kamis, 25 Juli 2024 - 10:45 WIB
“Pelatihan ini tampaknya dirancang untuk memberikan pencegahan, seolah-olah memberi sinyal kepada Beijing di tengah pesatnya penumpukan pasukan PLA—terutama Angkatan Laut PLA,” kata Koh, yang dilansir Kamis (25/7/2024).
“Memiliki sekutu dan mitra dekat yang mengambil bagian dalam SINKEX menandakan tekad untuk lebih meningkatkan interoperabilitas militer, yang akan sangat penting pada saat terjadi perang tembak-menembak yang sesungguhnya," paparnya.
PLA adalah singkatan dari Tentara Pembebasan Rakyat China. Negara ini mempunyai Angkatan Laut terbesar di dunia berdasarkan jumlah lambung kapal, dengan lebih dari 370 kapal permukaan dan kapal selam, termasuk lebih dari 140 kapal tempur permukaan utama, menurut laporan Departemen Pertahanan AS tahun lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut China telah beroperasi di luar rangkaian pulau pertama dan kedua Laut China Selatan, yang masing-masing berfungsi sebagai batas maritim barat dan timur Laut Filipina.
Formasi empat kapal Angkatan Laut China juga berlayar di dekat Alaska awal bulan ini.
Kedua kapal perang besar yang ditenggelamkan AS dan sekutunya dalam SINKEX adalah bekas kapal Angkatan Laut AS—kapal amfibi USS Dubuque berbobot 17.000 ton dan kapal serbu amfibi USS Tarawa berbobot 39.000 ton.
Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut AS ikut serta dalam menenggelamkan kapal-kapal tersebut, bersama dengan pasukan dari Australia, Malaysia, Belanda, dan Korea Selatan.
Baik Angkatan Laut Amerika maupun Australia menembakkan Naval Strike Missiles pertama mereka dari kapal perusak.
Senjata serang presisi ini mampu menghancurkan kapal pada jarak lebih dari 115 mil.
“Memiliki sekutu dan mitra dekat yang mengambil bagian dalam SINKEX menandakan tekad untuk lebih meningkatkan interoperabilitas militer, yang akan sangat penting pada saat terjadi perang tembak-menembak yang sesungguhnya," paparnya.
PLA adalah singkatan dari Tentara Pembebasan Rakyat China. Negara ini mempunyai Angkatan Laut terbesar di dunia berdasarkan jumlah lambung kapal, dengan lebih dari 370 kapal permukaan dan kapal selam, termasuk lebih dari 140 kapal tempur permukaan utama, menurut laporan Departemen Pertahanan AS tahun lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut China telah beroperasi di luar rangkaian pulau pertama dan kedua Laut China Selatan, yang masing-masing berfungsi sebagai batas maritim barat dan timur Laut Filipina.
Formasi empat kapal Angkatan Laut China juga berlayar di dekat Alaska awal bulan ini.
Kedua kapal perang besar yang ditenggelamkan AS dan sekutunya dalam SINKEX adalah bekas kapal Angkatan Laut AS—kapal amfibi USS Dubuque berbobot 17.000 ton dan kapal serbu amfibi USS Tarawa berbobot 39.000 ton.
Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut AS ikut serta dalam menenggelamkan kapal-kapal tersebut, bersama dengan pasukan dari Australia, Malaysia, Belanda, dan Korea Selatan.
Baik Angkatan Laut Amerika maupun Australia menembakkan Naval Strike Missiles pertama mereka dari kapal perusak.
Senjata serang presisi ini mampu menghancurkan kapal pada jarak lebih dari 115 mil.
tulis komentar anda