Melalui Sinifikasi, China Ingin Warga Tibet Tak Lagi Hormati Dalai Lama
Selasa, 23 Juli 2024 - 08:36 WIB
Perhatian yang diberikan kepada sekolah asrama untuk warga Tibet adalah untuk menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja di sekolah-sekolah ini, karena masih ada kekhawatiran internasional terhadap kebijakan CCP tentang asimilasi massal anak-anak pengembara dan penggembala Tibet di sistem sekolah asrama China, yang jauh dari orang tua dan budaya Tibet mereka.
Kelalaian yang mencolok dalam narasi propaganda ini adalah tidak adanya penyebutan tentang siswa yang dapat belajar tentang sejarah Tibet atau bahasa Tibet.
Sejak memangku jabatan pemimpin CCP pada tahun 2012, Xi telah melakukan tiga kunjungan ke Qinghai, yaitu tahun 2016, 2021 dan yang terbaru pada Juni 2024.
Menariknya, media pemerintah menyebutkan bahwa Menteri UFWD Shi Taifeng mendampingi Wang Huning ke daerah Tibet di Sichuan.
Dengan demikian, dalam benak CCP, Tibet masih harus berasimilasi sepenuhnya ke China.
Hal itu dilakukan melalui sistem pendidikan cuci otak di sekolah asrama dan dengan memastikan bahwa warga Tibet tidak lagi menunjukkan rasa hormat mereka terhadap pemimpin spiritual mereka, Dalai Lama.
Kelalaian yang mencolok dalam narasi propaganda ini adalah tidak adanya penyebutan tentang siswa yang dapat belajar tentang sejarah Tibet atau bahasa Tibet.
Sejak memangku jabatan pemimpin CCP pada tahun 2012, Xi telah melakukan tiga kunjungan ke Qinghai, yaitu tahun 2016, 2021 dan yang terbaru pada Juni 2024.
Menariknya, media pemerintah menyebutkan bahwa Menteri UFWD Shi Taifeng mendampingi Wang Huning ke daerah Tibet di Sichuan.
Dengan demikian, dalam benak CCP, Tibet masih harus berasimilasi sepenuhnya ke China.
Hal itu dilakukan melalui sistem pendidikan cuci otak di sekolah asrama dan dengan memastikan bahwa warga Tibet tidak lagi menunjukkan rasa hormat mereka terhadap pemimpin spiritual mereka, Dalai Lama.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda