Virus Corona Bersama dengan Manusia Selamanya

Senin, 24 Agustus 2020 - 12:13 WIB
Seorang warga mengenakan masker wajah berada di pinggir jalan yang sepi saat pandemi Covid-19 di Bangkok, Thailand, kemarin. Foto/Reuters
LONDON - Lembaga Sains for Kedaruratan (Sage) menyatakan virus corona akan tetap bersama dengan manusia selamanya, tetapi dalam bentuk lain. Itu menjadi kekhawatiran kalau virus corona tidak akan bisa musnah dan lenyap dari dunia.

Pemimpin Sage, Mark Walport mengatakan orang perlu melakukan vaksinasi dalam interval yang reguler. Klaim itu bertentangan dengan harapan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang berharap pandemi corona akan berakhir dalam dua tahun seperti wabah flu Spanyol.

“Populasi yang padat dan perjalanan akan memudahkan virus tetap menyebar dengan mudah,” kata Walport dilansir BBC. Dia mengungkapkan, wabah corona tidak bisa disamakan dengan pandemi flu Spanyol di mana penduduk pada 1918 tidak sebanyak saat ini. (Baca: Kasus Virus Corona Global Tembus 23 Juta)



Meskipun Walport tetap menyarankan vaksinasi global, dia tetap menyatakan virus corona bukan penyakit yang bisa dimusnahkan dengan vaksin. “Virus itu akan tetap bersama kita selamanya dalam bentuk lain. Itu membutuhkan vaksinasi berulang,” katanya. Kenapa? Itu sama seperti flu di mana orang sebaiknya melakukan vaksinasi secara reguler.

Sebelumnya, Sekjen Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan dirinya berharap pandemi corona bisa berakhir dalam dua tahun. Itu berkaca pada wabah flu Spanyol pada 1918 butuh waktu dua tahun untuk ditangani. Namun dia menambahkan kecanggihan teknologi saat ini bisa membuat dunia menangani virus ini "dalam waktu yang lebih singkat".

"Tentunya dengan lebih banyak konektivitas, virus memiliki peluang lebih besar untuk menyebar," ujar Tedros. "Tetapi pada saat yang sama, kita juga memiliki teknologi untuk menghentikannya, dan pengetahuan untuk menghentikannya," katanya, menekankan pentingnya "persatuan nasional, solidaritas global".

Wabah flu Spanyol yang mematikan telah mengakibatkan 50 juta orang meninggal dunia. Adapun virus corona sejauh ini telah membuat hampir 800.000 orang meninggal dunia dan menginfeksi 22,7 juta orang. Dia juga merespons pertanyaan tentang korupsi alat pelindung diri (APD) selama pandemi yang dia gambarkan sebagai "tindakan kriminal". "Korupsi jenis apapun sangat tak bisa diterima," jawabnya. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat)

Pada hari yang sama, kepala program kedaruratan kesehatan WHO Mike Ryan memperingatkan bahwa skala wabah virus korona di Meksiko "tak diketahui". Mike Ryan mengatakan setara dengan sekitar tiga orang per 100.000 orang yang diuji di Meksiko, dibandingkan dengan sekitar 150 per 100.000 orang di AS. Meksiko memiliki jumlah kematian tertinggi ketiga di dunia, dengan hampir 60.000 kematian tercatat sejak pandemi dimulai.

Secara global, sebanyak 23,06 juta penduduk telah terinfeksi virus korona dan 798.997 orang telah meningal dunia. Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan jumlah warga yang terinfeksi terbanyak mencapai 5,6 juta dan 175.397 orang meninggal dunia. Negara kedua adalah Brasil di mana 113.358 orang meninggal dan 3,5 juta warganya terinfeksi.

Hal mengejutkan terjadi di Prancis. Menteri kesehatan Olivier Veran mengungkapkan, jumlah penduduk di bawah 40 tahun ternyata rawan tertular virus korona sebanyak empat kali lipat dibandingkan mereka yang berusia di atas 65 tahun. “Kita berada pada situasi yang berisiko,” kata Veran.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern menunda pemilu selama satu bulan dari 17 September menjadi 17 Oktober. Itu dikarenakan Aucland masih lockdown karena virus korona yang semakin berkembang. (Lihat videonya: Pembunuh Keji Satu Keluarga di Sukoharjo Ditangkap)

Ardern ditekan untuk menunda pemilu setelah beberapa partai mengeluh tidak bisa berkampanye di Auckland yang diisolasi. “Sesungguhnya, 17 Oktober memberikan kesempatan bagi partai untuk berencana menggelar kampanye,” katanya dilansir Reuters. (Muh Shamil)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More