Warga Palestina di Lebanon Siap Bertempur jika Israel Perangi Hizbullah
Sabtu, 29 Juni 2024 - 00:01 WIB
Abu Ahmad mengakui warga sipil terutama anak-anak, wanita, dan orang tua dapat mengalami kerugian yang tidak proporsional jika Israel menargetkan warga Palestina di Lebanon.
Namun, dia mengklaim, “Sebagian besar pengungsi Palestina percaya darah mereka adalah harga yang harus mereka bayar untuk membebaskan Palestina."
Dia membandingkannya dengan perang kemerdekaan Aljazair dari Prancis, yang berlangsung dari tahun 1954 hingga 1962 dan menyebabkan kematian satu juta warga Aljazair.
Namun, warga Palestina lainnya mengatakan mereka khawatir terhadap keluarga dan orang-orang yang mereka cintai jika perang di Lebanon meletus.
"Saya tidak takut dengan orang Israel atau apa yang mungkin terjadi pada saya," ujar Ahmad, 20 tahun, seorang warga Palestina di Shatila yang menolak memberi tahu Al Jazeera nama belakangnya.
"Namun, saya takut dengan apa yang mungkin mereka coba lakukan terhadap adik laki-laki dan perempuan saya. Mereka baru berusia 14 dan sembilan tahun. Saya tidak ingin terjadi apa-apa pada mereka," papar dia.
Meskipun Israel mengancam, banyak warga Palestina tidak mengharapkan perang yang lebih besar di Lebanon karena kekuatan Hizbullah.
Mereka percaya persenjataan kelompok Hizbullah, yang dilaporkan mencakup rudal berpemandu buatan Iran dan pesawat nirawak canggih, menghalangi Israel meningkatkan konflik secara serius.
Namun Abu Ahmad dari Hamas mencatat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih bisa memulai perang di Lebanon untuk menenangkan mitra koalisi sayap kanannya dan mempertahankan kekuasaan.
Namun, dia mengklaim, “Sebagian besar pengungsi Palestina percaya darah mereka adalah harga yang harus mereka bayar untuk membebaskan Palestina."
Dia membandingkannya dengan perang kemerdekaan Aljazair dari Prancis, yang berlangsung dari tahun 1954 hingga 1962 dan menyebabkan kematian satu juta warga Aljazair.
Namun, warga Palestina lainnya mengatakan mereka khawatir terhadap keluarga dan orang-orang yang mereka cintai jika perang di Lebanon meletus.
"Saya tidak takut dengan orang Israel atau apa yang mungkin terjadi pada saya," ujar Ahmad, 20 tahun, seorang warga Palestina di Shatila yang menolak memberi tahu Al Jazeera nama belakangnya.
"Namun, saya takut dengan apa yang mungkin mereka coba lakukan terhadap adik laki-laki dan perempuan saya. Mereka baru berusia 14 dan sembilan tahun. Saya tidak ingin terjadi apa-apa pada mereka," papar dia.
Apa yang Diharapkan?
Meskipun Israel mengancam, banyak warga Palestina tidak mengharapkan perang yang lebih besar di Lebanon karena kekuatan Hizbullah.
Mereka percaya persenjataan kelompok Hizbullah, yang dilaporkan mencakup rudal berpemandu buatan Iran dan pesawat nirawak canggih, menghalangi Israel meningkatkan konflik secara serius.
Namun Abu Ahmad dari Hamas mencatat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih bisa memulai perang di Lebanon untuk menenangkan mitra koalisi sayap kanannya dan mempertahankan kekuasaan.
tulis komentar anda