Warga Palestina di Lebanon Siap Bertempur jika Israel Perangi Hizbullah
Sabtu, 29 Juni 2024 - 00:01 WIB
“Sejak saat itu, warga Palestina ingin sekali kembali ke tanah air mereka,” papar Hassan Abu Ali, pria berusia 29 tahun yang tumbuh di Shatila kepada Al Jazeera.
Dia menjelaskan, jika perang besar meletus di negara itu, dia dan ibunya akan mengambil beberapa barang dan pergi ke perbatasan antara Lebanon dan Israel.
“Saya pikir banyak warga Palestina akan mencoba kembali ke Palestina sekaligus jika terjadi perang. Itulah yang dibicarakan orang-orang di kamp,” papar dia.
Abu Ali mengatakan dia yakin Israel dapat mengebom kamp-kamp Palestina dan kemudian mengklaim kamp-kamp itu menampung pejuang perlawanan, pembenaran yang serupa dengan yang digunakannya ketika mengebom lingkungan dan kamp-kamp pengungsian di Gaza, menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pakar hukum.
“Warga Palestina tidak akan punya pilihan lain selain kembali ke tanah air mereka jika kamp-kamp di Lebanon dihancurkan,” ungkap Abu Ali, seraya menambahkan, “Sebagai pengungsi tanpa kewarganegaraan, warga Palestina menghadapi diskriminasi hukum yang keras dan hidup dalam kemiskinan di Lebanon.”
“Satu-satunya tempat yang dapat saya kunjungi adalah Palestina atau Eropa,” ungkap Abu Ali kepada Al Jazeera. “Namun untuk pergi ke Eropa, saya butuh USD10.000 atau USD12.000 agar seorang penyelundup bisa keluar dari sini. Itu mustahil.”
Di Shatila, beberapa pria Palestina mengatakan rekan-rekan mereka akan bergabung dalam perjuangan bersenjata melawan Israel jika Israel melancarkan perang yang lebih luas melawan Hizbullah.
Mereka menambahkan, Hamas telah menarik ribuan anggota baru dari kalangan pendukung tradisionalnya dan dari komunitas yang secara historis berpihak pada Fatah, faksi saingan yang dipimpin Mahmoud Abbas yang mengepalai Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat.
“Pertama-tama, ada banyak pejuang perlawanan di semua kamp di Lebanon. Kedua, jika perang besar dimulai, maka kami tidak takut. Kami memiliki ribuan dan ribuan pejuang yang siap menjadi martir untuk membebaskan Palestina,” tegas seorang pria yang dipanggil Fadi Abu Ahmad, anggota Hamas di kamp tersebut.
Dia menjelaskan, jika perang besar meletus di negara itu, dia dan ibunya akan mengambil beberapa barang dan pergi ke perbatasan antara Lebanon dan Israel.
“Saya pikir banyak warga Palestina akan mencoba kembali ke Palestina sekaligus jika terjadi perang. Itulah yang dibicarakan orang-orang di kamp,” papar dia.
Abu Ali mengatakan dia yakin Israel dapat mengebom kamp-kamp Palestina dan kemudian mengklaim kamp-kamp itu menampung pejuang perlawanan, pembenaran yang serupa dengan yang digunakannya ketika mengebom lingkungan dan kamp-kamp pengungsian di Gaza, menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pakar hukum.
“Warga Palestina tidak akan punya pilihan lain selain kembali ke tanah air mereka jika kamp-kamp di Lebanon dihancurkan,” ungkap Abu Ali, seraya menambahkan, “Sebagai pengungsi tanpa kewarganegaraan, warga Palestina menghadapi diskriminasi hukum yang keras dan hidup dalam kemiskinan di Lebanon.”
“Satu-satunya tempat yang dapat saya kunjungi adalah Palestina atau Eropa,” ungkap Abu Ali kepada Al Jazeera. “Namun untuk pergi ke Eropa, saya butuh USD10.000 atau USD12.000 agar seorang penyelundup bisa keluar dari sini. Itu mustahil.”
Siap untuk Bertempur
Di Shatila, beberapa pria Palestina mengatakan rekan-rekan mereka akan bergabung dalam perjuangan bersenjata melawan Israel jika Israel melancarkan perang yang lebih luas melawan Hizbullah.
Mereka menambahkan, Hamas telah menarik ribuan anggota baru dari kalangan pendukung tradisionalnya dan dari komunitas yang secara historis berpihak pada Fatah, faksi saingan yang dipimpin Mahmoud Abbas yang mengepalai Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat.
“Pertama-tama, ada banyak pejuang perlawanan di semua kamp di Lebanon. Kedua, jika perang besar dimulai, maka kami tidak takut. Kami memiliki ribuan dan ribuan pejuang yang siap menjadi martir untuk membebaskan Palestina,” tegas seorang pria yang dipanggil Fadi Abu Ahmad, anggota Hamas di kamp tersebut.
tulis komentar anda