Algojo Tersangar yang Jadi Bintang TikTok Meninggal setelah Dibebaskan dari Penjara
Selasa, 25 Juni 2024 - 09:01 WIB
DHAKA - Algojo paling mematikan di Bangladesh, yang beralih menjadi bintang TikTok, meninggal pada Senin.
Dia meninggal setahun setelah dibebaskan dari penjara tempat dia menggantung beberapa pembunuh berantai terkenal, politisi oposisi yang dihukum karena kejahatan perang dan komplotan kudeta.
Sejak dibebaskan dari penjara pada Juni lalu, Shahjahan Bouya (70), menulis buku terlaris yang menceritakan pengalamannya sebagai algojo, menikahi gadis muda yang 50 tahun lebih muda darinya, dan dalam beberapa minggu terakhir membuat video TikTok yang heboh berisi gambar-gambar gadis remaja yang lucu.
Menurut polisi, Bouya merasakan nyeri dada pada Senin pagi di rumahnya di Hemayetpur, sebuah kota industri di luar ibu kota Dhaka, dan dilarikan ke Rumah Sakit Suhrawardy di Dhaka.
“Dia dibawa dalam keadaan meninggal, dokter belum memastikan penyebab sebenarnya kematiannya,” kata Sajib Dey, kepala kantor polisi di Dhaka, kepada AFP, Selasa (25/6/2024).
“Dia mengalami kesulitan bernapas,” kata Abul Kashem, pemilik rumah yang ditempati Bouya, kepada AFP.
"Dia menyewa salah satu kamar kami hanya 15 hari yang lalu. Dia tinggal sendirian."
Bouya telah menjalani hukuman penjara 42 tahun karena pembunuhan.
Dia meninggal setahun setelah dibebaskan dari penjara tempat dia menggantung beberapa pembunuh berantai terkenal, politisi oposisi yang dihukum karena kejahatan perang dan komplotan kudeta.
Sejak dibebaskan dari penjara pada Juni lalu, Shahjahan Bouya (70), menulis buku terlaris yang menceritakan pengalamannya sebagai algojo, menikahi gadis muda yang 50 tahun lebih muda darinya, dan dalam beberapa minggu terakhir membuat video TikTok yang heboh berisi gambar-gambar gadis remaja yang lucu.
Baca Juga
Menurut polisi, Bouya merasakan nyeri dada pada Senin pagi di rumahnya di Hemayetpur, sebuah kota industri di luar ibu kota Dhaka, dan dilarikan ke Rumah Sakit Suhrawardy di Dhaka.
“Dia dibawa dalam keadaan meninggal, dokter belum memastikan penyebab sebenarnya kematiannya,” kata Sajib Dey, kepala kantor polisi di Dhaka, kepada AFP, Selasa (25/6/2024).
“Dia mengalami kesulitan bernapas,” kata Abul Kashem, pemilik rumah yang ditempati Bouya, kepada AFP.
"Dia menyewa salah satu kamar kami hanya 15 hari yang lalu. Dia tinggal sendirian."
Bouya telah menjalani hukuman penjara 42 tahun karena pembunuhan.
tulis komentar anda