Kesal, AS Sebut Sekutu Eropanya Pendukung Ayatollah

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 22:49 WIB
“Amerika tidak akan bergabung dalam kegagalan kepemimpinan ini. Amerika tidak akan tenang. Amerika akan memimpin," imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian. (Baca: Resmi, AS Aktifkan Klausul 'Snapback' Perjanjian Nuklir 2015 )

Sebelumnya Inggris bersama Prancis dan Jerman dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan AS tidak dapat menggunakan langkah-langkah "snapback" untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran karena tidak lagi menjadi bagian dari kesepakatan nuklir.

"Prancis, Jerman, dan Inggris, yang disebut E3, mencatat bahwa Amerika Serikat belum menjadi anggota JCPOA sejak penarikan mereka dari perjanjian pada 8 Mei 2018," kata Menteri Luar Negeri tiga negara sekutu AS itu; Jean-Yves Le Drian (Prancis), Heiko Maas (Jerman) dan Dominic Raab (Inggris) dalam sebuah pernyataan.

"Oleh karena itu, E3 tidak dapat mendukung permintaan AS agar sanksi PBB terhadap Iran diberlakukan kembali, karena hal itu tidak konsisten dengan upaya mereka saat ini untuk mengimplementasikan kesepakatan," trio itu menambahkan.

JCPOA adalah singkatan dari Joint Comprehensive Plan of Action, nama yang diberikan untuk perjanjian nuklir 2015 yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Obama, yang disahkan oleh kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman. (Baca: Trio Eropa Tolak Pengaktifkan Klausul 'Snapback' Oleh AS )

Selain mempertahankan embargo senjata, sanksi yang tegas akan memaksa Iran untuk menangguhkan semua kegiatan yang terkait dengan pengayaan nuklir dan pemrosesan ulang, dan melarang impor apa pun yang dapat berkontribusi pada kegiatan tersebut atau pengembangan sistem pengiriman senjata nuklir.

Sanksi terhadap lusinan individu dan entitas juga akan diberlakukan kembali.
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More