13 Presiden Perempuan yang Pernah Berkuasa di Asia, Salah Satunya Revolusioner Filipina
Kamis, 06 Juni 2024 - 14:37 WIB
Sebelum menjadi presiden, perempuan yang lahir pada 29 Juni 1945 ini sempat menjabat sebagai perdana menteri dari Agustus hingga November 1994, dan ketua menteri Provinsi Barat dari 1993 hingga 1994.
Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri merupakan presiden kelima Indonesia yang menjabat dari tahun 2001 hingga 2004.
Pada saat itu, perempuan kelahiran 23 Januari 1947 tersebut menggantikan posisi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sebelum menjadi presiden, Megawati sempat menjabat sebagai wakil presiden dari tahun 1999 hingga 2001.
Draupadi Murmu, yang lahir pada 20 Juni 1958, merupakan presiden ke-15 India dan baru menjabat pada 2022 lalu. Dia memenangkan pemilihan presiden tahun 2022 sebagai kandidat dari Partai Bharatiya Janata (BJP).
Roza Isakovna Otunbayeva adalah Presiden Kyrgyzstan yang menjabat dari 7 April 2010 hingga 1 Desember 2011.
Perempuan kelahiran 23 Agustus 1950 ini menjadi kepala negara perempuan pertama di negara Asia Tengah tersebut—sebagai pemimpin sementara—setelah Revolusi April 2010, yang menyebabkan tergulingnya Presiden Kurmanbek Bakiyev.
3. Megawati Soekarnoputri
Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri merupakan presiden kelima Indonesia yang menjabat dari tahun 2001 hingga 2004.
Pada saat itu, perempuan kelahiran 23 Januari 1947 tersebut menggantikan posisi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sebelum menjadi presiden, Megawati sempat menjabat sebagai wakil presiden dari tahun 1999 hingga 2001.
4. Draupadi Murmu
Draupadi Murmu, yang lahir pada 20 Juni 1958, merupakan presiden ke-15 India dan baru menjabat pada 2022 lalu. Dia memenangkan pemilihan presiden tahun 2022 sebagai kandidat dari Partai Bharatiya Janata (BJP).
5. Roza Otunbayeva
Roza Isakovna Otunbayeva adalah Presiden Kyrgyzstan yang menjabat dari 7 April 2010 hingga 1 Desember 2011.
Perempuan kelahiran 23 Agustus 1950 ini menjadi kepala negara perempuan pertama di negara Asia Tengah tersebut—sebagai pemimpin sementara—setelah Revolusi April 2010, yang menyebabkan tergulingnya Presiden Kurmanbek Bakiyev.
tulis komentar anda