7 Pemimpin Dunia yang Meninggal dalam Kecelakaan Misterius

Kamis, 23 Mei 2024 - 14:34 WIB
Tiga puluh empat orang tewas, tetapi sepuluh orang selamat dari kecelakaan itu.

Anggota senior pemerintahan Machel termasuk di antara korban tewas. Investigasi menemukan bahwa kru mengabaikan peringatan ketinggian rendah.

Namun pada saat itu, beberapa konspirasi menunjukkan keterlibatan Afrika Selatan dalam kecelakaan tersebut. Penerbangan tersebut seharusnya berangkat dari Mozambik ke Zambia, namun jatuh di Afrika Selatan, yang menyebabkan terjadinya konspirasi.

“Keputusan untuk tetap turun ketika mereka tidak tahu di mana mereka berada tidak dapat dimaafkan,” kata Hakim Agung Afrika Selatan Cecil Margo, yang memimpin komisi internasional yang menyelidiki kecelakaan tersebut, setelah kecelakaan tersebut.



5. Presiden Pakistan Muhammad Zia-ul-Haq



Foto/Reuters

Muhammad Zia-ul-Haq, presiden Pakistan, tewas dalam kecelakaan pada 17 Agustus 1988. Pesawat itu jatuh di Bahawalpur. Pesawat itu seharusnya terbang sejauh 600 km ke Islamabad.

Tiga puluh orang berada di dalamnya ketika pesawat itu jatuh. Di dalam pesawat tersebut terdapat Duta Besar AS untuk Pakistan, Arnold Raphel serta kepala misi militer AS di Pakistan dan perwira senior militer Pakistan. Pesawat itu adalah C-130. Kematian Zia terjadi ketika hubungan AS-Pakistan menjadi semakin penting.

Hal ini terjadi di tengah perang melawan Soviet di Afghanistan. Fakta bahwa begitu banyak orang penting tewas dalam kecelakaan itu menimbulkan konspirasi. Zia adalah politisi sayap kanan yang bertanggung jawab mendukung ekstremis Islam dan mengubah Pakistan.

6. Presiden Sudan Selatan John Garang de Mabior

Pemimpin Sudan John Garang de Mabior tewas dalam kecelakaan helikopter pada tahun 2005. Ia memimpin Tentara/Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan, yang sekarang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat Sudan Selatan, selama perjuangan Sudan Selatan untuk membebaskan diri dari pemerintahan brutal Sudan.

Dia sedang bepergian dengan helikopter kepresidenan Uganda Mi-172 ketika jatuh. Dia kembali ke Sudan Selatan setelah pertemuan dengan Presiden Yoweri Museveni dari Uganda.

Dia tidak memberi tahu orang-orang ke mana dia pergi dan hal ini menyebabkan tambahan waktu dalam mencari helikopter dan juga rumor tentang hal lain yang mungkin menyebabkan kecelakaan itu.

Meski demikian, pihak berwenang menyalahkan kecelakaan itu pada helikopter yang jatuh saat cuaca buruk di pegunungan Sudan Selatan. Tujuh awak kapal Uganda tewas bersama enam orang di rombongan Garang.

7. Presiden Iran Ebrahim Raisi



Melansir AP, tim penyelamat telah menemukan sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, menteri luar negeri negara itu dan pejabat lainnya yang tampaknya jatuh di pegunungan barat laut Iran sehari sebelumnya, meskipun “tidak ada tanda-tanda kehidupan” yang terdeteksi, media pemerintah melaporkan.

Saat matahari terbit pada hari Senin, tim penyelamat melihat helikopter tersebut dari jarak sekitar 2 kilometer (1,25 mil), kata kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, Pir Hossein Kolivand, kepada media pemerintah. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut dan para pejabat tersebut telah hilang selama lebih dari 12 jam.

Raisi sedang melakukan perjalanan di provinsi Azerbaijan Timur Iran. TV pemerintah mengatakan apa yang mereka sebut sebagai “pendaratan keras” terjadi di dekat Jolfa, sebuah kota di perbatasan dengan negara Azerbaijan, sekitar 600 kilometer (375 mil) barat laut ibu kota Iran, Teheran. Belakangan, TV pemerintah menayangkannya lebih jauh ke timur dekat desa Uzi, namun rinciannya masih saling bertentangan.

Bersama Raisi hadir pula Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, gubernur provinsi Azerbaijan Timur Iran, serta pejabat dan pengawal lainnya, lapor kantor berita pemerintah IRNA. Salah satu pejabat pemerintah setempat menggunakan kata “kecelakaan”, namun pejabat lainnya menggunakan kata “pendaratan keras” atau “insiden”.

Rekaman yang dirilis oleh IRNA Senin pagi menunjukkan apa yang digambarkan badan tersebut sebagai lokasi jatuhnya pesawat, di seberang lembah curam di pegunungan hijau. Tentara yang berbicara dalam bahasa lokal Azeri berkata: “Itu dia, kami menemukannya.”

Tak lama setelah itu, TV pemerintah melalui teks di layar berbunyi: “Tidak ada tanda-tanda kehidupan dari orang-orang di dalam pesawat.” Laporan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut, namun kantor berita semi-resmi Tasnim menunjukkan tim penyelamat menggunakan drone kecil untuk terbang di atas lokasi tersebut, dan mereka berbicara satu sama lain dan mengatakan hal yang sama.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More