Hari Ini, Rakyat Iran Pilih Presiden Baru Pengganti Ebrahim Raisi

Jum'at, 28 Juni 2024 - 08:14 WIB
loading...
Hari Ini, Rakyat Iran Pilih Presiden Baru Pengganti Ebrahim Raisi
Rakyat Iran akan memilih presiden baru pada Jumat (28/6/2024) untuk menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter 19 Mei lalu. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Rakyat Iran akan memilih presiden baru pada hari Jumat (28/6/2024) untuk menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter 19 Mei lalu.

Menurut laporan AFP, pemilihan presiden (pilpres) kali ini kemungkinan besar tidak akan membawa perubahan besar dalam kebijakan Republik Islam Iran, namun hasilnya dapat memengaruhi suksesi Ayatollah Ali Khamenei—pemimpin tertinggi Iran yang berusia 85 tahun, yang telah berkuasa selama tiga setengah dekade.

Khamenei telah menyerukan jumlah pemilih yang hadir maksimum untuk mengimbangi krisis legitimasi yang dipicu oleh ketidakpuasan publik atas kesulitan ekonomi dan pembatasan kebebasan politik dan sosial.

Jumlah pemilih yang berpartisipasi telah menurun selama empat tahun terakhir, dengan sebagian besar penduduk muda merasa kesal dengan pembatasan politik dan sosial.



Pemungutan suara dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat dan ditutup pada pukul 18.00, namun biasanya diperpanjang hingga tengah malam.

Karena surat suara dihitung secara manual, hasil akhir diperkirakan akan diumumkan hanya dalam dua hari meskipun angka awal mungkin akan keluar lebih cepat.

Jika tidak ada calon yang memperoleh sedikitnya 50 persen ditambah satu suara dari seluruh surat suara termasuk suara blanko, putaran kedua antara dua calon teratas diadakan pada hari Jumat pertama setelah hasil pilpres diumumkan.

Tiga dari kandidat tersebut adalah kandidat garis keras dan satu lagi kandidat moderat, yang didukung oleh faksi reformis yang sebagian besar telah dikesampingkan di Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Kritik-kritik terhadap pemerintahan ulama Iran menyatakan rendahnya dan menurunnya jumlah pemilih dalam pemilu sebelumnya menunjukkan legitimasi sistem tersebut telah terkikis.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1180 seconds (0.1#10.140)
pixels