Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper AS Lainnya, Gunakan Rudal Murah Buatan Sendiri

Sabtu, 18 Mei 2024 - 07:29 WIB
“Kami akan berusaha untuk memperkuat fase keempat eskalasi dalam hal momentum dan kekuatan serangan,” papar al-Houthi, merujuk pada gelombang aksi eskalasi yang dilakukan pejuang, termasuk upaya menyerang Israel secara langsung, dan memperluas cakupan operasi dari Laut Merah dan Laut Arab hingga Samudera Hindia dan Laut Mediterania.

Al-Houthi mengatakan rudal dan drone Houthi telah menargetkan kapal-kapal AS yang beroperasi di wilayah tersebut lebih dari seratus kali sejak awal tahun ini.

Tak hanya itu, kapal-kapal serta infrastruktur pelabuhan Israel telah ditargetkan sebanyak 40 kali dengan menggunakan 211 rudal.

“Fase keempat dari kampanye ini berjanji untuk menargetkan semua kapal yang melanggar larangan navigasi Israel dan menuju ke pelabuhan Palestina yang diduduki dari Laut Mediterania di wilayah mana pun yang berada dalam jangkauan pasukan Houthi,” tegas al-Houthi.

Kampanye Houthi menumpahkan darah jauh lebih sedikit dibandingkan krisis di Gaza yang memicunya, di mana Israel telah membunuh lebih dari 35.000 warga Palestina, dan lebih dari 79.000 orang terluka, yang sebagian besar adalah warga sipil.

Serangan rudal dan drone Houthi telah menewaskan tiga pelaut kapal dagang dan melukai lima orang lainnya, merusak 20 kapal komersial dan menenggelamkan satu kapal.

Serangan Amerika dan Inggris di Yaman telah menewaskan 50 warga Yaman dan melukai 35 orang lainnya hingga saat ini.

Meski tidak membunuh banyak orang, aksi pejuang memiliki dampak ekonomi dan psikologis, dengan Houthi merendahkan militer AS yang terbukti tidak mampu menghentikan pejuang yang berasal dari salah satu negara termiskin dan paling banyak dilanda konflik di dunia.

Kampanye ini juga menyebabkan kerugian sebesar puluhan miliar dolar bagi perekonomian di seluruh dunia, termasuk Israel, sehingga armada dagang besar terpaksa menghindari wilayah Laut Merah agar tidak menjadi sasaran.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More