Mengapa OKI Belum Mampu Menyelesaikan Konflik antara Israel dan Palestina?
Rabu, 08 Mei 2024 - 23:23 WIB
Namun karena kepemimpinan OKI berbasis di Arab Saudi, badan tersebut tidak sejalan dengan sentimen Turki.
“Mereka menolak untuk benar-benar melakukan atau mengambil posisi kuat terhadap hal ini. Atau setidaknya memberikan tekanan kepada komunitas internasional terhadap negara Israel,” kata al Arian dalam wawancara dengan TRT World.
Foto/AP
OKI juga mendapat kecaman dari kelompok advokasi dan aktivis karena tidak berbuat cukup untuk memperkuat perjuangan Kashmir, Rohingya, dan Muslim Uighur.
Beberapa pakar regional telah menyuarakan keprihatinan tentang berkurangnya peran OKI dalam menangani permasalahan seperti Palestina.
Dalam opini yang dipublikasikan di TRT World, Thomas Parker, pakar Pemikiran Politik Islam, tahun lalu berpendapat: “Keinginan dunia Muslim untuk otonomi dan perubahan nyata tidak akan hilang dalam waktu dekat. Arab Saudi dan OKI sebaiknya mengakuinya atau berisiko digantikan oleh aktor baru."
“Mereka menolak untuk benar-benar melakukan atau mengambil posisi kuat terhadap hal ini. Atau setidaknya memberikan tekanan kepada komunitas internasional terhadap negara Israel,” kata al Arian dalam wawancara dengan TRT World.
4. Menjadi Makin Mandul
Foto/AP
OKI juga mendapat kecaman dari kelompok advokasi dan aktivis karena tidak berbuat cukup untuk memperkuat perjuangan Kashmir, Rohingya, dan Muslim Uighur.
Beberapa pakar regional telah menyuarakan keprihatinan tentang berkurangnya peran OKI dalam menangani permasalahan seperti Palestina.
Dalam opini yang dipublikasikan di TRT World, Thomas Parker, pakar Pemikiran Politik Islam, tahun lalu berpendapat: “Keinginan dunia Muslim untuk otonomi dan perubahan nyata tidak akan hilang dalam waktu dekat. Arab Saudi dan OKI sebaiknya mengakuinya atau berisiko digantikan oleh aktor baru."
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda