Mengapa Hanya Suriah yang Menjadi Sekutu Iran di Timur Tengah?
Rabu, 01 Mei 2024 - 22:22 WIB
DAMASKUS - Timur Tengah merupakan tempat bagi banyak aliansi yang tidak biasa, namun salah satu yang paling aneh adalah kemitraan abadi antara Suriah dan Iran. Suriah menggambarkan dirinya sebagai pendukung nasionalisme Arab sekuler, meskipun dalam praktiknya negara ini merupakan negara diktator militer yang didominasi minoritas.
Sebaliknya, Iran berada di bawah bendera Islam revolusioner, meskipun sebagai negara Persia, negara ini sering berselisih dengan dunia Arab, terutama karena sebagian besar penduduk Iran adalah Syiah, sementara sebagian besar penduduk Arab adalah Sunni.
Foto/AP
Ayah Presiden Suriah Bashar Assad dan pendahulunya, Hafez Assad, menembak mati ribuan kelompok Islam revolusioner pada tahun 1970an dan awal tahun 80an untuk mencegah revolusi Islam di Suriah.
"Elite agama Iran sering mengkritik para pemimpin Arab sebagai pemimpin zalim yang telah berpaling dari Islam yang sebenarnya—sebuah gambaran yang bisa dengan mudah diterapkan pada rezim Assad di Suriah," kata Daniel L. Byman, peneliti lembaga riset Brookings.
Foto/AP
Namun geopolitik telah menyatukan Iran dan Suriah meskipun terdapat banyak perbedaan. Dalam kemitraan strategis yang akan membuat Metternich bangga, kedua negara bersatu melawan Irak di bawah pemerintahan Saddam, yang keduanya dilihat sebagai ancaman langsung terhadap keamanan mereka.
Sebaliknya, Iran berada di bawah bendera Islam revolusioner, meskipun sebagai negara Persia, negara ini sering berselisih dengan dunia Arab, terutama karena sebagian besar penduduk Iran adalah Syiah, sementara sebagian besar penduduk Arab adalah Sunni.
Mengapa Hanya Suriah yang Menjadi Sekutu Iran di Timur Tengah?
1. Memiliki Ikatan Sejarah yang Kuat
Foto/AP
Ayah Presiden Suriah Bashar Assad dan pendahulunya, Hafez Assad, menembak mati ribuan kelompok Islam revolusioner pada tahun 1970an dan awal tahun 80an untuk mencegah revolusi Islam di Suriah.
"Elite agama Iran sering mengkritik para pemimpin Arab sebagai pemimpin zalim yang telah berpaling dari Islam yang sebenarnya—sebuah gambaran yang bisa dengan mudah diterapkan pada rezim Assad di Suriah," kata Daniel L. Byman, peneliti lembaga riset Brookings.
2. Memiliki Musuh yang Sama
Foto/AP
Namun geopolitik telah menyatukan Iran dan Suriah meskipun terdapat banyak perbedaan. Dalam kemitraan strategis yang akan membuat Metternich bangga, kedua negara bersatu melawan Irak di bawah pemerintahan Saddam, yang keduanya dilihat sebagai ancaman langsung terhadap keamanan mereka.
tulis komentar anda