Mengapa Hanya Suriah yang Menjadi Sekutu Iran di Timur Tengah?

Rabu, 01 Mei 2024 - 22:22 WIB
Israel juga merupakan musuh bersama. Ideologi revolusioner Iran memandang Israel sebagai kutukan; Suriah juga menentang negara Yahudi, terutama setelah kekalahan memalukan mereka dalam perang tahun 1967, sejak Suriah berusaha merebut kembali Dataran Tinggi Golan.

Amerika Serikat memusuhi kedua rezim tersebut, sehingga menciptakan insentif lebih lanjut untuk bekerja sama. Kedua negara khawatir bahwa kekacauan di Irak akan menyebar ke seluruh perbatasan mereka, namun mereka juga ingin Amerika Serikat menderita kerugian besar demi meredam antusiasme mereka terhadap perubahan rezim. Terakhir, kedua negara hanya mempunyai sedikit sekutu, sehingga dukungan satu sama lain sangat berharga.



3. Sama-sama Penganut Syiah



Foto/AP

Iran memberikan legitimasi yang aneh bagi rezim Baath di Damaskus. Suriah didominasi oleh kelompok Alawi, sebuah sekte minoritas Islam yang bahkan lebih dibenci dan bahkan kurang diterima oleh kelompok Sunni militan dibandingkan kelompok Syiah.

"Beberapa pemimpin Syiah telah mendukung rezim Damaskus dengan mengklaim bahwa kaum Alawi hanyalah bagian dari keluarga besar Syiah—sebuah klaim yang tidak banyak menenangkan kaum Sunni yang sangat chauvinistik namun menarik bagi mereka yang memiliki pandangan lebih luas terhadap Islam," ungkap Byman.

4. Memiliki Kepentingan yang Sama



Foto/AP

Berbagai kepentingan bersama ini telah bersatu di Lebanon. Awalnya, Suriah mewaspadai Islam revolusioner. Namun, setelah Israel menginvasi Lebanon pada tahun 1982, Damaskus menyambut baik bantuan Iran. Para pejabat Iran membina Hizbullah, membantu menyatukan berbagai faksi Syiah dan memberikan pelatihan, uang, dan dukungan ideologis kepada gerakan tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More